HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XX Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI Pangkep menyelenggarakan seminar hukum keluarga dan ekonomi syariah berteman Dampak Pernikahan Dini bagi Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Perempuan.
Seminar ini dilaksanakan di Kelurahan Bone Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep yang dihadiri oleh pemerintah dan elemen masyarakat Kelurahan Bone seperti Lurah Bone, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, pengurus majelis taklim serta siswa dan siswi MTs DDI dan MA DDI Jawi- Jawi.
Pelaksanaan seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampak negatif pernikahan dini terhadap berbagai aspek kehidupan perempuan, terutama pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Adapun pembicara dalam kegiatan ini adalah Dr. Nasrul, M.Pd., dan Sakirah, S.H., M.H.
Baca Juga : KKN STAI DDI Pangkep Ajarkan Warga Olahan Keripik Pisang Kreatif
Dalam pemaparan materinya sebagai pembicara pertama, Nasrul menyampaikan tentang dampak pernikahan dini terhadap kesehatan dan ekonomi perempuan.
“Pernikahan dini ditinjau dari segi ekonomi tentu akan berdampak pada hilangnya kesempatan bagi perempuan untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi dan sudah pasti menghambat pengembangan potensi- potensi yang dimilikinya,” pangkas Nasrul.
Senada dengan hal itu, Sakirah sebagai pemateri kedua juga menyinggung dampak pernikahan dini ini terhadap pendidikan kesehatan ekonomi perempuan. Ia menekankan bahwa pernikahan dini seringkali merenggut kesempatan perempuan untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya berdampak pada kondisi ekonomi mereka.
Baca Juga : Himpunan Mahasiswa Arsitektur Unibos Gelar Seminar “Rinring” tentang Desain Dinding
“Saya mendorong kepada adik- adik perempuan untuk terus mengejar pendidikan setinggi mungkin demi masa depan yang lebih baik, tentu hal ini juga tidak bisa terwujud jika tidak ada dukungan dari para orang tua, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Jadi menurut saya ini mesti menjadi perhatian kita bersama,” tutur Sakirah.
Selain penyampaian materi, seminar ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta dapat bertanya dan berbagi pengalaman terkait isu pernikahan dini. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dan diskusi yang berlangsung hangat.
Koordinator desa bone KKN Angkatan XX STAI DDI Pangkep, Muhammad Nur Habib, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, khususnya dalam memberikan kontribusi terhadap peningkatan pemahaman mengenai isu-isu penting yang berkaitan dengan kehidupan perempuan.
“Kami berharap seminar ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama bagi para perempuan, agar mereka lebih memahami dampak negatif pernikahan dini dan mampu mengambil keputusan yang tepat terkait masa depan mereka,” ujar Habib.
Baca Juga : Edukasi Pernikahan Dini, Mahasiswa Magang ADN Unismuh Makassar Gelar Sosialisasi di SMK YPLP 1 PGRI
Ditempat terpisah, Ketua LPPM STAI DDI PANGKEP yang juga selaku Ketua Panitia KKN Angkatan XX STAI DDI PANGKEP saat dihubungi memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN Posko Kelurahan Bone yang sukses melaksanakan kegiatan seminar tersebut yang juga merupakan hasil dari pemetaan program- program posko yang telah disepakati sebelumnya dengan pemerintah setempat bersama dengan masyarakatnya.
“Saya apresiasi terhadap mahasiswa KKN Posko Kelurahan Bone, saya berharap kegiatan ini kedepannya akan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap dampak buruk dari pernikahan dini sehingga dapat menekan angka pernikahan anak usia dini karena menjadi salah satu penyebab stunting dan gizi buruk yang saat telah menjadi isu nasional,” tegas Aris.
Seminar ini ditutup dengan sesi foto bersama dengan para narasumber dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
Baca Juga : DPP Apersi Sasar Kampus di Makassar, Ajak Mahasiswa Jadi Developer Muda
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
