Miris! Oknum Polisi Sinjai Meninggal Dunia Usai Minum Sabun Cuci Mobil

Miris! Oknum Polisi Sinjai Meninggal Dunia Usai Minum Sabun Cuci Mobil

HARIAN.NEWS, SINJAI – Seorang anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang bertugas di Polres Sinjai, Bripka Arham, meninggal dunia setelah diduga menenggak cairan pembersih kaca mobil saat dalam perjalanan menuju Mapolda Sulawesi Selatan.

Bripka Arham sebelumnya dijemput oleh Tim Khusus (Timsus) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Sabtu (1/2/2025) di kediamannya, setelah pihak berwenang melakukan penggerebekan terkait kasus penyalahgunaan narkoba.

Menurut informasi yang dihimpun, Bripka Arham awalnya berada di kursi barisan kedua dalam mobil yang membawanya ke Polda Sulsel.

Namun, karena menunjukkan gelagat mencurigakan, ia kemudian dipindahkan ke bagian belakang. Dalam situasi tersebut, ia diduga mendapatkan cairan pembersih kaca dan menelannya.

Peristiwa ini terjadi di wilayah Kabupaten Bulukumba pada Senin (3/2/2025). Setelah kejadian, Bripka Arham segera dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD HA Sulthan Dg Radja Bulukumba untuk mendapatkan pertolongan medis.

Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan ia dinyatakan meninggal dunia.

“Sempat dapat perawatan, cuma tidak tertolong. Katanya, dia menenggak sabun cuci mobil, itu yang disampaikan oleh dokter di UGD,” ujar salah satu kerabat almarhum.

Sementara itu, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab kematian Bripka Arham.

“Kami masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit karena ada indikasi kelalaian dalam kejadian ini,” tambah sumber yang enggan disebutkan namanya.

Saat dikonfirmasi, Humas Polres Sinjai, Iptu Sahabuddin, menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa memberikan banyak komentar terkait insiden tersebut.

“Maaf, saya belum bisa bicara banyak mengenai hal ini. Kami turut berduka cita dan mendoakan almarhum diterima di sisi Tuhan. InshaAllah, besok atau lusa kami akan memberikan informasi lebih lanjut,” ujarnya pada Senin malam (3/2/2025).

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kronologi lengkap dan memastikan apakah ada unsur kelalaian atau faktor lain yang menyebabkan kejadian tragis tersebut. ***

DISCLAIMER: Artikel ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi tindakan serupa. Jika Anda mengalami gejala depresi atau pemikiran bunuh diri, segera hubungi psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental terdekat.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Halaman

Penulis : IRMAN BAGOES