HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Memperingati Hari Buruh Internasional 2025, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin kembali meminta agar pertemuan tripartit yang mempertemukan tiga pilar ketenagakerjaan, buruh, pemerintah, dan pengusaha bisa dilakukan sebulan sekali.
Sebelumnya, ajakan ini Ia lontarkan beberapa hari yang lalu. Ia menegaskan untuk tidak hanya menjadikan 1 Mei sebagai momen simbolik, tetapi juga sebagai refleksi untuk membangun pola komunikasi yang aktif dan solutif setiap bulan.
“Pesan saya kepada seluruh teman-teman buruh dan serikat pekerja, kami akan terus mengapresiasi setiap aspirasi yang mereka suarakan. Tapi yang lebih penting, aspirasi itu harus melahirkan pola kerja yang bisa meningkatkan kesejahteraan buruh,” ujar Munafri, Kamis (1/5/2025).
Baca Juga : Benahi Sikap Aparat, Munafri Minta Petugas Dishub Jadi Pelayan Publik, Bukan Preman Jalanan
Menurutnya, Hari Buruh adalah saat yang tepat untuk menyuarakan kondisi nyata di lapangan, namun aspirasi tersebut harus disalurkan secara terstruktur dan berkelanjutan.
Ia menyarankan agar forum tripartit melibatkan buruh, pemerintah, dan dunia usaha tidak hanya digelar menjelang Hari Buruh, melainkan rutin setiap bulan.
“Permasalahan buruh itu tidak bisa dikumpulkan setahun sekali lalu dibahas pada 1 Mei saja. Tripartit ini harus aktif duduk bersama setiap bulan. Kalau masalah ada di ranah pemerintah, kami siap turun tangan. Kalau di wilayah pengusaha, mereka harus bertanggung jawab. Begitu pula jika isu berasal dari internal buruh,” jelasnya.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Ajak PT SMI Bangun Stadion dan Dorong Infrastruktur Strategis Kota
Wali Kota yang akrab disapa Appi ini bahkan mengusulkan agar pertemuan tripartit digilir tuan rumahnya dan ditutup dengan kebersamaan.
“Kenapa tidak kita akhiri pertemuan dengan makan siang bersama, misalnya di Karebosi? Ini bukan hanya tentang kerja sama formal, tapi membangun kebersamaan dan saling percaya,” tuturnya.
Dengan pertemuan rutin dan evaluasi bulanan, ia meyakini berbagai isu ketenagakerjaan bisa diselesaikan lebih cepat dan tidak berlarut-larut.
Baca Juga : Pemkot Makassar Bagikan Tunjangan Khusus untuk Guru dan Tenaga Kesehatan di Pulau
“Kalau satu isu muncul hari ini, kita kontrol sebulan ke depan. Kalau selesai, syukur. Kalau belum, kita cari jalan keluarnya lagi. Komunikasi yang aktif dan terbuka adalah kunci,” tandasnya.
Munafri berharap pola kolaboratif ini bisa menjadi warisan dalam membangun hubungan industrial yang sehat di Kota Makassar.
PENULIS: NURSINTA
Baca Juga : Wali Kota Munafri Ajak Masyarakat Hidup Lebih Bersih dan Jaga Lingkungan
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
