HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Banyaknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi di kampus Univesitas Islam Negeri (UIN) Samata Gowa, tak menampik kenyataan bahwa pelaku curanmor beroperasi bebas di salah satu kampus ternama ini.
Merespons hal ini. Kepala Bagian (Kabag) Umum UIN Alauddin Makassar atau UIN Alauddin Samata Gowa, Salman Ahmad mengatakan fakta ini akan akan dikembalikan ke pihak kepolisian.
“Untuk penangannya sendiri, pihak kampus tak bisa apa-apa. Tapi dengan adanya kejadian, setidaknya kami bisa evaluasi dan mencegah terjadinya hal yang sama dikemudian hari,” kata Salman kepada harian.news, Jumat (31/5/2024) akhir pekan ini.
Baca Juga : RL Desak Polisi Usut Tuntas Aktor Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
Saat dikonfirmasi soal fasilitas pendukung kemanan kampus terutama mencegah pencurian motor, Salman menyampaikan rentetan alat canggih dan security penjaga.
“Di sini kami punya banyak CCTV hampir di semua fakultas ada. Bukan cuma itu, ada juga security yang menjaga. Masing-masing satu di setiap fakultas,” jelasnya.
Nah, kalau untuk pengecekan kendaraan sendiri, Salman mengaku jika belum diterapkan maksimal di UIN.
Baca Juga : Pasca Sindikat Uang Palsu Terbongkar, Rektor UIN Alauddin Janji Evaluasi Kinerja Security
“Dulu memang pernah ada. Tapi tidak efekstif. Bayangkan kalau setiap keluar harus cek kendaraan. Pasti macet karena mahasiswa yang berkendara di kampus ini ada ribuan,” terangnya.
Untuk ke depannya, kata Salman, pihak kampus masih menyusun pola agar penjagaan kendaraan mahasiswa agar bisa maksimal. Agar pencurian motor tidak terjadi lagi di dalam kampus.
“Semua masih digodok. Karena harus disinkronkan dengan banyaknya mahasiswa. Supaya semua juga efektif,” pungkasnya.
Baca Juga : Dapat Uang Palsu dari ATM tak akan Diganti, BI Sebutkan Nasib Penerima
Sebagai informasi Belum lama ini, mahasiswi UIN Alauddin Samata Gowa, Siti Rabiyatul Adawiyah (21), menjadi korban pencurian kendaraan bermotor (curanmor) pada Jumat (24/5/2024) lalu, tepatya di area parkir Rusunawa UIN Samata Gowa.
Bahkan, Sejak 2024, kasus curanmor di kampus Islam ini sudah tiga kali terjadi, satu di antara tiga korban adalah dosen yang memarkir kendaraan di area parkir Fakultas Kesehatan Masyarakat.
(GITA OKTAVIOLA)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
