HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Sulawesi Selatan mengalami banjir yang merendam 600.000 lebih hektar sawah. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap produksi pangan. Namun, pemerintah optimistis dampaknya tidak akan terlalu signifikan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Pj Gubenur Sulsel Prof Fadjry Djufry kepada awak media, Rabu (15/1/2025).
Prof Fadjry Djufry mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat kordinasi dan menyepakati beberapa solusi terkait persoalan tersebut.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Luncurkan Program PKB, RSKD Gigi dan Mulut Turun Langsung Bantu Warga Pulau
“Kami sudah menggelar rapat koordinasi dengan para bupati. Upaya perbaikan drainase dan irigasi segera dilakukan, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” ujarnya.
Pemprov Sulsel juga, fokus memperbaiki sungai-sungai meluap akibat curah hujan tinggi sehingga bisa difungsikan secepatnya.
“Kami juga fokus memperbaiki sungai-sungai yang meluap agar wilayah terdampak bisa kembali ditanami dalam waktu dekat,” ujarnya.
Baca Juga : NasDem: Jawaban Pemprov Sulsel Tuntas! Fatmawati Rusdi Lugas & Clear!
Selain itu, Pemerintah telah menjamin ketersediaan benih dan pupuk untuk para petani yang terdampak. Menteri Pertanian RI memastikan cadangan nasional mencukupi kebutuhan, termasuk melalui program Cadangan Benih Nasional (CBN).
“Kami siap menyalurkan benih dan pupuk ke petani yang terdampak. Jika ada bencana seperti ini, CBN akan diaktifkan untuk mengganti sawah yang terkena puso,” jelasnya.
Selain itu, ada asuransi pertanian untuk membantu petani mengatasi kerugian yang dialami saat cuaca ekstrem.
Baca Juga : Abdul Hayat Gani : Pemprov tak Punya Niat Bayar Hak Saya Rp8 M
Prof Fadjry Djufry berharap angkah-langkah kemudian dapat meminimalkan dampak banjir terhadap produksi pangan, dan memastikan keberlanjutan sektor pertanian di Sulawesi Selatan.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
