HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar tengah merancang strategi regrouping dan sekolah afiliasi untuk mengatasi permasalahan distribusi siswa di tingkat sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP).
Plh. Kepala Disdik Makassar, Nielma Palamba, menjelaskan bahwa konsep regrouping bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan sekolah yang jumlah siswanya berkurang, sementara fasilitasnya masih memadai. Beberapa SD yang kekurangan siswa akan digabung atau dijadikan afiliasi dari SMP terdekat.
“Kami sudah menyelesaikan masalah Dapodik untuk siswa yang terdampak. Ke depan, kami akan melakukan regrouping karena banyak SD dengan jumlah siswa yang menurun, padahal fasilitasnya masih bisa dimanfaatkan,” ujar Nielma, Selasa (4/2/2025).
Baca Juga : Resmi Gantikan Irwan Adnan, Munafri Minta Nielma Kerja Sungguh-sungguh
Sebagai contoh, beberapa SD dalam satu zona dengan SMP Negeri 8 Makassar akan dijadikan bagian dari sekolah tersebut. SMP Negeri 3 Makassar juga akan mengadopsi model serupa, menggabungkan SD terdekat yang memiliki sedikit peserta didik.
Nielma menjelaskan bahwa konsep afiliasi ini mirip dengan sistem cabang sekolah, di mana SMP induk tetap digunakan sebagai nama sekolah, tetapi ruang kelasnya bisa berada di lokasi SD yang dialihfungsikan.
“Jadi, sekolah tetap memakai nama SMP induknya, tapi kelasnya berada di SD terdekat. Ini memungkinkan anak-anak tetap bersekolah di lingkungan mereka tanpa harus pindah jauh,” tambahnya.
Baca Juga : Kadisnaker Nielma Palamba Resmi Menjabat Pj Sekda Makassar
Koordinasi dengan Kementerian Pendidikan
Nielma menegaskan bahwa langkah regrouping dan afiliasi ini akan dikomunikasikan dengan Kementerian Pendidikan untuk mendapatkan persetujuan dan dukungan lebih lanjut.
“Kami akan melaporkan ke pimpinan dan meminta izin Kementerian. Ini adalah solusi jangka panjang agar semua siswa bisa mendapatkan pendidikan dengan fasilitas optimal,” katanya.
Baca Juga : Appi Tunjuk Nielma Palamba Jabat PLH Sekda Makassar
Dengan strategi ini, Disdik Makassar berharap distribusi siswa lebih merata, sesuai standar pendidikan nasional, serta menghindari kasus siswa yang tidak tercatat dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
