Replika Holy Land Gowa, Destinasi Perjalanan ke Masa Lalu dan Mistis

HARIAN.NEWS, GOWA – Lonjoboko, sebuah desa di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kini menjadi perhatian wisatawan berkat hadirnya destinasi unik yang menawarkan replika bangunan-bangunan ikonik khas Holy Land.

Tempat ini dirancang untuk membawa pengunjung ke suasana masa lalu dengan atmosfer kuno yang kental, yang diperkuat dengan nuansa mistis yang memikat.

Destinasi wisata ini buka setiap hari kecuali Jumat, dengan harga tiket yang sangat terjangkau, yakni Rp 25.000 untuk hari biasa dan Rp 30.000 pada akhir pekan. Dengan biaya masuk yang bersahabat, taman wisata ini menjadi pilihan populer bagi keluarga, rombongan wisata, serta para penggemar sejarah dan arsitektur.

Tidak hanya menawarkan replika bangunan, pihak pengelola juga merencanakan sejumlah pembangunan tambahan yang akan semakin memperkaya pengalaman pengunjung.

Salah satu rencana tersebut adalah pembangunan taman di sekitar kolam yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air saat musim hujan. Taman ini nantinya akan dilengkapi dengan air mancur yang menjadi daya tarik tambahan, memberikan suasana yang lebih menyegarkan dan asri.

Di bagian depan area wisata, pengelola berencana mengembangkan rest area bagi pengguna jalan yang melintas. Rest area ini akan dilengkapi dengan gazebo dan area berfoto di bagian atas, menawarkan tempat istirahat yang nyaman serta spot foto yang Instagramable bagi pengunjung.

Bisa Menginap

Bagi wisatawan yang ingin menginap, tersedia kamar dengan tarif Rp 50.000 per orang per malam. Bagi mereka yang memilih menginap di aula atau membawa kendaraan pribadi, tarif spesial sebesar Rp 35.000 per orang per malam sudah mencakup semua fasilitas yang ada. Tarif yang berlaku selama 24 jam ini, menjadikannya pilihan yang sangat ekonomis bagi para pelancong yang ingin menikmati suasana malam di tempat ini.

Bangunan Putih Ikonik

Salah satu daya tarik utama dari destinasi wisata ini adalah bangunan putih ikonik yang dapat digunakan untuk acara besar dengan kapasitas hingga 100 orang. Bangunan ini juga dapat disewa oleh kelompok kecil seperti mahasiswa untuk kegiatan edukasi atau rekreasi.

Selain itu, pengunjung dapat menjelajahi jalan berliku yang mengarah ke bangunan kecil bergaya istana mungil dengan arsitektur klasik yang memukau. Aula megah di bagian atas dikelilingi reruntuhan dan pilar yang menambah kesan kuno dan autentik dari Replika Holy Land ini.

Gua Batu

Daya tarik lain yang tidak kalah menarik adalah gua batu, sebuah struktur buatan yang menyerupai kuburan kosong yang ikut menambah kesan misterius dan mampu memancing rasa penasaran pengunjung.

Di area ini juga terdapat rumah kayu bergaya khas Manado, yang dibangun oleh pengrajin asli dari Manado, menambah nuansa tradisional yang autentik dan memberikan warna tersendiri bagi keseluruhan kompleks wisata ini.

Meskipun bangunan-bangunan di tempat ini tidak memiliki latar belakang sejarah tertentu, suasana yang dihadirkan mampu membawa pengunjung ke dunia yang berbeda.

“Kami berharap tempat ini bisa menjadi destinasi wisata edukatif dan rekreasi yang menyenangkan bagi semua kalangan,” ujar Maryam, penanggung jawab wisata.

Dengan rencana pengembangan yang terus berjalan dan berbagai fasilitas yang ditawarkan, Replika Holy Land di Gowa ini menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan. Tempat ini tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur dan suasana yang unik, tetapi juga menjadi tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati keindahan alam sekitar.