HARIAN.NEWS, MAKASSAR – PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) dengan bangga mengumumkan bahwa PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Syariah (Manulife Syariah Indonesia) telah resmi beroperasi penuh sejak 1 Desember 2024.
Kehadiran Manulife Syariah Indonesia menjadi tonggak sejarah penting dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk serta layanan keuangan berbasis syariah yang terus meningkat.
Dengan mengusung misi “Berbagi. Bertumbuh. Berdampak”, Manulife Syariah Indonesia berkomitmen menjadi mitra terpercaya bagi keluarga Indonesia dalam mencapai tujuan keuangan sekaligus berkontribusi positif pada kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga : Bukan Sekadar Tren: Bursa Karbon dan SCF Jadi Primadona Investasi Baru
Peluncuran resmi Manulife Syariah Indonesia berlangsung pada 2 Desember 2024, dipimpin oleh Ryan Charland, Presiden Direktur Manulife Indonesia, dan Fauzi Arfan, Presiden Direktur Manulife Syariah Indonesia. Acara ini dihadiri oleh jajaran manajemen kedua perusahaan.
“Peluncuran Manulife Syariah Indonesia merupakan langkah strategis bagi kami untuk memperluas bisnis syariah sekaligus melindungi lebih banyak keluarga di Indonesia. Kami yakin, inisiatif ini akan mendorong perkembangan sektor asuransi syariah di tanah air,” ungkap Ryan Charland.
Sementara itu, Fauzi Arfan menegaskan bahwa sebagai entitas mandiri, Manulife Syariah Indonesia berkomitmen menawarkan solusi keuangan yang sesuai prinsip syariah untuk mendorong inklusi keuangan dan memberdayakan masyarakat.
Baca Juga : Ini Dia Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Reksadana Syariah
“Manulife Syariah Indonesia hadir dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui peluang investasi yang transparan, inklusif, dan berprinsip syariah. Dengan semangat ‘Berbagi hari ini, Bertumbuh esok hari, dan Berdampak selamanya’, kami optimis memberikan kontribusi positif bagi ekonomi syariah Indonesia,” ujar Fauzi Arfan.
Pertumbuhan ekonomi syariah terus menunjukkan tren positif. Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah pada Agustus 2024 mencapai Rp163 triliun, menandakan prospek cerah sektor ini dalam beberapa tahun mendatang.
Baca Juga : Husniah Talenrang Optimis Investasi di Gowa Meningkat
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
