HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid yang menyarankan Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe untuk tidak maju sebagai Calon Gubernur Sulsel dianggap tidak tepat.
NH akronim Nurdin Halid meminta Mantan Wali Kota Parepare dua periode itu cukup fokus saja di Parlemen sehingga mendorong kader Golkar lainnya yang muda untuk maju seperti Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Indah Putri Indriani dan Adnan Purichta Ichsan YL disebut janggal.
Demikian disayangkan pengurus Golkar Sulsel Nasran Mone, karena pernyataan itu disebut tidak mendasar karena ada unsur tidak “merekeng” Taufan Pawe dikontestasi Pilgub 2024.
Baca Juga : Soal Kotak Kosong di Pilgub Sulsel, Pengamat: Masih Terlalu Dini
Pasalnya sebagai Ketua DPD I, Taufan Pawe dianggap menujukan hasil cukup baik khususnya perolehan kursi DPRD Sulsel serta memiliki basis suara yang jelas.
“Ketiga kader muda ini dianggap sangat layak maju sebagai calon Gubernur, pendapat ini bagus, namun agak ganjal rasanya jika tidak menyinggung dan mendorong juga Pak Taufan Pawe selaku calon gubernur,” ucap Nasran Mone kepada media, Rabu (3/4/2024).
Menurut Nasran Mone, Taufan Pawe tidak dipungkiri jelas kerjanya yang membawa Golkar lebih maju dan berkembang di Sulawesi Selatan salah satu indikatornya dari perolehan kursi DPRD Sulsel yang dulunya hanya 13 kursi, kini di tahun 2024 mendapat 14 kursi.
Baca Juga : PKB Bakal Siapkan Poros Baru Lawan Usungan Golkar di Pilgub Sulsel
“Itu berarti terjadi penambahan kursi. Jadi menurut saya selaku pengurus Golkar, menyarankan Pak Nurdin Halid selaku senior Golkar tokoh yang cukup disegani, jika memberikan pendapat politik atau dukungan sebaiknya yang rasional dan objektif sehingga kami ini selaku kader golkar yang masih bau bawang bisa belajar dan mendapatkan edukasi politik dari Pan NH,” tutur Caleg DPRD Sulsel pada Pileg lalu.
Jadi menurut pendapat Cakmon sapaan Nasran Mone ada empat yang kader muda Golkar yang cukup layak menjadi bakal calon Gubernur, Taufan Pawe, Ilham Arief Siradjuddin, Indah Putri Indriani dan Adnan Purichta.
Namun begitu, Golkar adalah partai terbuka dan tidak menutup kemungkinan juga memberikan kesempatan para bacalon gubernur yang bukan kader untuk bisa mengendarai Golkar dan ranah keputusan itu ada di DPP Partai Golkar.
Baca Juga : PAN Pastikan Usung ASS – Fatma di Pilgub Sulsel
Cakmon malah menyebut nama figur eksternel yang bisa direkomendasi seperti Mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaeman hingga Bachtiar Baharuddin (Pj Gubernur Sulsel).
“Yang pasti saya selaku kader Golkar berharap Partai Golkar akan memenangkan pertarungan di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024, Amin,” tutup Nasran Mone sambil menyeruput kopi di Kedai Kita pada acara buka puasa Rabu, 3 April 2024.
Sebelumnya NH menegaskan tidak akan maju sebagai calon gubernur Sulsel lagi. Bagi NH, saat ini dibutuhkan sosok pemimpin muda. Dirinya merasa sudah cukup tua dan sudah tidak tepat lagi untuk memimpin Sulsel.
Baca Juga : Isu Kotak Kosong di Pilgub Sulsel 2024 Tuai Kontroversi
“Biarlah yang muda-muda maju Pilgub. Saya berikan kesempatan yang muda-muda itu,” kata di kediamannya, Jalan Mapala, Makassar, pada Selasa (02/04/2024).
“Kalau saya mau (maju pilgub) pasti saya dapat Golkar. Tapi saya menyadari yang dibutuhkan pemimpin muda,” imbuh Nurdin.
Seperti diketahui, NH sudah 2 kali mencalonkan diri sebagai calon gubernur Sulsel. Yakni pada Pilgub Sulsel 2003 dengan sistem pemilihan DPRD Sulsel dan Pilgub Sulsel 2018 yakni pemilihan langsung.
Menurut NH, ada tiga sosok di Golkar saat ini yang punya kans bertarung memperebutkan kursi kekuasaan di Sulsel. Yaitu Ilham Arief Sirajuddin (mantan Wali Kota Makasssr 2 periode), Adnan Purichta Ichsan (Bupati Gowa 2 periode), dan Indah Putri Indriani (Bupati Luwu Utara 2 periode).
Adapun Taufan Pawe selaku Ketua Golkar Sulsel, menurut NH lebih cocok di parlemen. “Pak Taufan Pawe cukuplah di DPR RI,” tegasnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
