HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Dalam balutan kemegahan dan kebanggaan, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menorehkan jejak akademiknya melalui wisuda ke-84.
Sebanyak 646 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari diploma hingga doktoral, dilepas dengan harapan tinggi untuk menapaki jalan pengabdian dan keilmuan.
Balai Sidang Muktamar 47 Muhammadiyah, yang berdiri gagah di jantung kampus Unismuh Makassar, menjadi saksi perjalanan akademik yang telah sampai pada muaranya.
Baca Juga : Mulia Sportival 2025 Siap Meriahkan HUT Kota Makassar 418
Pada Kamis yang penuh khidmat, deretan toga berkibar, menjadi pertanda perpisahan yang manis antara mahasiswa dan almamaternya.
Dari 646 lulusan yang melangkahkan kaki meninggalkan gerbang kampus, 529 di antaranya menyandang gelar sarjana, 27 meraih status Ahli Madya, 61 menyelesaikan profesi dokter.
Lalu, 26 mengukuhkan diri sebagai magister, dan 3 orang telah menapaki jenjang doktoral. Angka-angka ini bukan sekadar deretan statistik, melainkan saksi dari kerja keras dan dedikasi yang tertanam di setiap detiknya.
Baca Juga : BBPOM di Makassar Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Soppeng Lewat Program “PARENTING KIE”
Fakultas-fakultas di Unismuh turut mencatat sejarahnya dalam mengantar para pejuang ilmu ke dunia nyata. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) meluluskan 86 mahasiswa, disusul Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan 84 lulusan.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebanyak 110 orang, serta Fakultas Teknik dengan 57 lulusan. Sementara itu, Fakultas Pertanian melahirkan 40 lulusan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) mengirimkan 95 mahasiswa.
Terakhir, Fakultas Agama Islam (FAI) mengukir sejarah dengan 145 lulusan, dan Pascasarjana mempersembahkan 29 lulusan terbaiknya.
Baca Juga : Poltekpar Makassar Gelar Konferensi Internasional Bahas Pariwisata Bahari Berkelanjutan
Di antara ratusan lulusan itu, sebanyak 386 mahasiswa berhasil menggapai bintang predikat cum laude, sebuah pencapaian yang membuktikan ketekunan mereka dalam meniti jalan ilmu.
Dari deretan kawula muda yang melangsungkan prosesi wisuda, ada satu perempuan berprestasi bernama
Sari’ul Fahmiati Fadilah. Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi ini dinobatkan sebagai Wisudawan Berprestasi Tingkat Universitas dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97.
Baca Juga : Bank Sampah hingga Sumur Bor, Aspirasi Warga Jadi Prioritas Dewan Makassar
Ia menyelesaikan studinya dalam 3 tahun 6 bulan. Dari Pangkep ia datang, membawa harapan yang kini telah ia wujudkan.
Di atas panggung kehormatan, Sari’ul menerima penghargaan dari Rektor Unismuh, Dr. Abd Rakhim Nanda, yang dalam sambutannya menuturkan bahwa ilmu bukan sekadar pelita bagi diri sendiri, tetapi juga cahaya bagi sekeliling.
“Sebagai seorang Muslim, ilmu bukan hanya alat untuk meraih dunia, tetapi juga tangga menuju kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat,” ujarnya, mengutip pemikiran Imam Al-Ghazali, “Ilmu tanpa amal adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan.”
Rektor pun menyoroti zaman yang semakin dinamis, di mana dunia kerja menuntut manusia untuk terus beradaptasi dan berinovasi.
Ia mengingatkan, sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun, bahwa pendidikan adalah kekuatan yang memungkinkan manusia mencapai potensi tertingginya.
“Perjalanan belum berakhir. Teruslah belajar, beradaptasi, dan berinovasi agar menjadi pemimpin yang memberikan manfaat bagi bangsa dan umat,” pesannya kepada para wisudawan.
Sementara itu, dalam tutur yang sarat makna, Sari’ul Fahmiati Fadilah mengajak rekan-rekannya untuk tidak berhenti pada pencapaian ini.
“Ijazah yang kita genggam bukanlah akhir, tetapi gerbang menuju perjalanan yang lebih besar. Jadilah insan yang tidak pernah bosan berilmu, yang tak mengenal batas dalam menuntut kebaikan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Sebagai penghargaan atas prestasinya, Sari’ul akan menerima beasiswa S2 dan mendapatkan prioritas untuk bergabung sebagai dosen Unismuh setelah menyelesaikan studi magisternya.
Sebuah bentuk apresiasi yang menggambarkan betapa ilmu dan ketekunan selalu menemukan jalannya sendiri menuju kemuliaan.
Keberhasilan ini, sebagaimana yang disampaikan Rektor, bukan hanya milik para wisudawan, tetapi juga hasil dari doa dan pengorbanan orang tua, bimbingan para dosen, serta kerja keras tenaga kependidikan.
“Hari ini, kita merayakan bukan hanya keberhasilan individu, tetapi juga kemenangan bersama, kemenangan para orang tua yang telah setia berjuang demi pendidikan anak-anaknya,” tuturnya penuh haru.
Dalam untaian kebahagiaan, penghargaan juga diberikan kepada para wisudawan terbaik lainnya. Wawan Anggara, dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, menempati posisi kedua dengan IPK 3,83, sementara Juleha dari Program Studi Pendidikan Sosiologi meraih peringkat ketiga dengan IPK 3,85.
Tak hanya itu, Amirah Silino Rahmat, yang menyelesaikan studi profesi dokter dalam 3 tahun dengan IPK 3,92, turut menerima penghargaan atas dedikasinya dalam dunia medis.
Di antara para tamu kehormatan, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, M.Si., turut memberikan wejangan.
“Ilmu yang didapatkan harus terus diasah dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Jangan berhenti di titik ini, sebab dunia akan selalu menuntut kita untuk terus belajar dan berkembang,” ucapnya.
Tak hanya melahirkan generasi penerus bangsa, Unismuh juga menjadi rumah bagi mahasiswa dari berbagai penjuru dunia.
Dua mahasiswa internasional asal Thailand, Sofuwan Chokaladi dan Lukman Domae, turut mencatatkan namanya dalam sejarah wisuda kali ini. Dengan bangga, mereka meninggalkan kampus dengan ilmu yang akan mereka bawa pulang ke tanah kelahiran mereka.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
