HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah mencatat prestasi gemilang dengan meloloskan 19 proposal penelitian dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025 yang digelar Kemendikdasmen.
Keberhasilan ini menegaskan komitmen sekolah dalam mengembangkan budaya riset dan kreativitas ilmiah para siswanya.
Berdasarkan data Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), 14.126 proposal masuk dari seluruh Indonesia, dan 19 di antaranya merupakan karya siswa Sekolah Islam Athirah.
Baca Juga : UMI Raih Dana Riset Tertinggi LLDIKTI IX, Satu-satunya di Luar Pulau Jawa
Ini menempatkan Athirah di jajaran sekolah yang mampu bersaing pada tingkat nasional.
Rincian tim yang lolos meliputi empat tim dari SMP Islam Athirah Makassar, satu tim SMP Islam Athirah Bukit Baruga, serta tiga tim dari SMP Islam Athirah Bone.
Di jenjang SMA, tiga tim berasal dari SMA Islam Athirah Makassar, empat tim dari SMA Islam Athirah Bukit Baruga, dan empat tim lagi dari SMA Islam Athirah Bone.
Baca Juga : Unibos Berhasil Loloskan 42 Proposal Penelitian Senilai Rp 2,8 M
Proposal siswa Athirah tersebar dalam tiga kategori lomba yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Ilmu Pengetahuan Terapan (IPT).
“Judul proposal penelitian yang diusulkan tim dari Sekolah Islam Athirah tersebar pada tiga kategori tersebut,” ujar M. Masyhuri Wijaya, Ketua Tim Karantina Pelita, Senin (26/05/2025).
Pelita—singkatan dari Peneliti Muda Athirah—merupakan wadah terbaru yang dibentuk Departemen Kurikulum untuk membina kemampuan riset siswa.
Baca Juga : Komunitas Guru Belajar Nusantara Lakukan Penjaringan Peserta TPN XI di Sekolah Islam Athirah
Melalui Pelita, siswa digembleng dalam berpikir kritis, sistematis, dan investigatif.
Sekolah Islam Athirah juga memiliki Tim Olimpiade Sains Athirah (TOSA) yang memberikan pembinaan intensif di bidang sains dan teknologi.
Kombinasi program ini bertujuan menyiapkan siswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam penelitian inovatif.
Baca Juga : Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga Bagikan 1147 Paket Sembako ke Duafa
Kepala Departemen Kurikulum Sekolah Islam Athirah, Saharuddin, mengungkap bahwa lolosnya 19 proposal menandai “sejarah baru budaya riset di Sekolah Islam Athirah.”
Ia menambahkan, semua proposal akan memasuki tahap penelitian lapangan dan eksperimen laboratorium hingga Oktober 2025.
“Ini bukti nyata hasil pembinaan terstruktur dan dukungan para pembina kompeten di sekolah,” kata Saharuddin.
Ia berharap para anggota Pelita kelak menjadi ikon pemikiran kritis yang berkontribusi bagi kemanusiaan dan ilmu pengetahuan.
Selain aspek akademik, Athirah juga menekankan nilai karakter seperti tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama tim. Nilai-nilai ini dipadukan dengan prinsip keislaman untuk membentuk profil siswa berintegritas dan berprestasi.
Salah seorang siswa anggota Pelita, Lia, mengaku bangga dapat mewakili sekolah di ajang OPSI.
“Saya belajar merancang riset sejak awal, mulai merumuskan masalah hingga mencari referensi literatur,” ujarnya.
Bagi Lia, pengalaman ini membuka wawasan tentang metodologi penelitian dan menumbuhkan rasa percaya diri.
“Pelita memberi bimbingan intensif; kami didorong untuk berpikir kreatif dan kritis,” tambahnya.
Keikutsertaan Athirah dalam OPSI 2025 turut memperkuat reputasi sekolah sebagai pusat unggulan penelitian siswa di Makassar.
Prestasi ini juga menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk menggiatkan program riset ilmiah.
Dengan torehan ini, Sekolah Islam Athirah menegaskan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya menitikberatkan prestasi akademik, tetapi juga membina generasi peneliti muda berdaya saing nasional.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
