Sepenggal Catatan dari Silaturahmi Kebangsaan Partai Perindo Gowa

Sepenggal Catatan dari Silaturahmi Kebangsaan Partai Perindo Gowa

HARIANEWS.COM – Kanal demokrasi sudah dibentangkan, dimana Parlemen adalah ruangnya dan seleksi ketat bernama Pemilu menjadi medannya, serta partai politik menjadi clubnya.

Fase ini menjadi momentum bagi semua pihak, poin ini adalah esensi bagi elit Partai Perindo Gowa dan Sulsel menggelar kegiatan Silaturahmi Kebangsaan untuk Demokrasi Sehat, dengan mengkolaborasikan Ansar Zaenal Bate dan Rahmansyah.

Silaturahmi kebangsaan Partai Perindo juga menghadirkan Heri Budianto, tokoh politik muda nasional , dan hampir dihadiri oleh semua elemen di Kabupaten Gowa.

Sebuah langkah yang baik untuk menjadikan sebuah tradisi yang sebenarnya elegan, oleh adat budaya Gowa bernama Empo Sipitangarri.

Paparan Heri Budianto seorang Doktor dan Dosen yang dulu dikenal sebagai pengamat politik nasional dan kini bergabung di Partai Perindo menjadi pengantar dialog politik pada Senin malam lalu di lantai 2 Kedai Kopi Sija Sungguminasa.

Heri Budianto memaparkan akan tekad Partai Perindo sebagai bagian anak bangsa membangun Negeri.

“Tuan Guru Bajang bersama tokoh nasional lainnya menjadi potret nyata bahwasanya Partai Perindo adalah rumah besar seluruh anak bangsa lintas entitas” kata Heri Budianto.

Rahmansyah mengawali dialog dengan narasi yang menarik, “Ungkapan bahwa partai politik merupakan seleksi bagi warga negara yang punya potensi menjadi seorang aspirator di parlemen narasinya perlu ditambahkan kalau perlu dibalik,”.

Saatnya bagi semua stakeholder , semua OKP, Ormas bahkan semua komunitas menyeleksi kadernya kemudian mendistribusikan ke Parpol termasuk Partai Perindo untuk berjuang.

” Karena parlemen secara konstitusional adalah ruang untuk membawa harapan publik dan bisa menjadi sebuah regulasi namun diluar parlemen memang dibolehkan namun sering diabaikan,” tutur Rahmansyah.

Doktor alumnus Universitas Hasanuddin ini dengan bersemangat menyampaikan bahwa ini adalah bagian dari Jihad.

” Gagasan, ide dan konsep akan bermasyarakat dimiliki oleh setiap OKP, Ormas dan apapun maka mari bersama masuk ke panggung parlemen untuk berjuang dan lewat jalur partai adalah kanalnya termasuk Partai Perindo,” ujarnya.

Dan, diskusi ini seketika berjalan sangat dinamis. Interaksi 100 lebih undangan dari beragam latar belakang profesi pun terjalin.

Kolaborasi Ansar Zaenal Bate bersama Rahmansyah menjadi inisiasi silaturahmi ini merupakan sebuah terobosan baru di pentas politik Gowa. Silaturahmi, dialog, talk show, diskusi atau apapun namanya menjadi hal yang baik dalam sebuah perang gagasan.

Budaya Gowa secara jelas merangkum itu, bernama Empo Sipitangarri adalah bagian dari esensi masa lalu membawa Gowa ke tangga kejayaan.

Kehadiran dominan elemen masyarakat baik dari Ormas NU, Muhammadiyah, BKPRMI, Wahdah Islamiah, Hidayatullah bahkan An- Nazir menjadi potret pentingnya merawat kebersamaan dalam silaturrahmi.

Hadirnya ormas dari PWI, KAHMI, FKPPI,
HMI, KNPI, Pemuda Muhammadiyah, Ansor dan beragam organisasi lainnya menjadi potret kerinduan dan semangat mereka duduk dalam satu meja.

Ungkapan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat budaya , tokoh olahraga dan mantan birokrat berbagi waktu dengan yang lain adalah oase membangun daerah.

Gagasan akademisi, praktisi, para advokat, aktivis antikorupsi, lingkungan hidup, sosial dan kemasyarakatan juga menjadi acecut membangun idealisme dan semangatnya kaum pelajar dan mahasiswa bersuara menjadi pelita akan sebuah orientasi arah berbangsa.

Keluhan komunitas biasa seperti Pagandeng Juku menjadi silaturahmi kebangsaan yang digagas Partai Perindo menjadi etalase baru membangun jalinan kebersamaan di Gowa walaupun dalam ruang perjuangan yang berbeda.

Sepenggal catatan dari kegiatan Silaturahmi Kebangsaan untuk Demokrasi Sehat yang dirangkum penulis adalah, pada hampir semua elemen masyarakat Kabupaten Gowa baik di Ormas keagamaan dan Ormas kebangsaan, semua OKP dan elemen pemerhati masyarakat khususnya para tokoh adalah kesuburan niat dan berseminya kesadaran bersama sebagai anak bangsa.

100 lebih undangan yang hadir menjadi potret nyata mereka adalah para perindu, merindukan suasana dialog yang mengedepankan rasa, akal sehat dan hati jernih di dalam ruang perbedaan. Mereka faham adalah sebuah keniscayaan untuk satu model perahu apalagi berbaju seragam dalam mengarungi samudera, namun arah pulau oleh nahkoda sudah jelaskan secara utuh sehingga badai akan selalu menghantui.

Dan Partai Perindo Gowa sukses memulai sebuah tradisi baru, bersama merawat kebersamaan dalam beragam perbedaan bernama Silaturahmi Kebangsaan untuk Demokrasi Sehat. Dan Kabupaten Gowa adalah inisiatornya.

Selamat Menyambut Bulan Suci Ramadhon 1444 H. ***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Halaman

Penulis : Yusrizal Kamaruddin ( Bang Yos )