Saatnya bagi semua stakeholder , semua OKP, Ormas bahkan semua komunitas menyeleksi kadernya kemudian mendistribusikan ke Parpol termasuk Partai Perindo untuk berjuang.
” Karena parlemen secara konstitusional adalah ruang untuk membawa harapan publik dan bisa menjadi sebuah regulasi namun diluar parlemen memang dibolehkan namun sering diabaikan,” tutur Rahmansyah.
Doktor alumnus Universitas Hasanuddin ini dengan bersemangat menyampaikan bahwa ini adalah bagian dari Jihad.
Baca Juga : MK Hapus Presidential Threshold, Perindo Sebut Kemenangan Demokrasi
” Gagasan, ide dan konsep akan bermasyarakat dimiliki oleh setiap OKP, Ormas dan apapun maka mari bersama masuk ke panggung parlemen untuk berjuang dan lewat jalur partai adalah kanalnya termasuk Partai Perindo,” ujarnya.
Dan, diskusi ini seketika berjalan sangat dinamis. Interaksi 100 lebih undangan dari beragam latar belakang profesi pun terjalin.
Kolaborasi Ansar Zaenal Bate bersama Rahmansyah menjadi inisiasi silaturahmi ini merupakan sebuah terobosan baru di pentas politik Gowa. Silaturahmi, dialog, talk show, diskusi atau apapun namanya menjadi hal yang baik dalam sebuah perang gagasan.
Baca Juga : Publik Gowa Yakin Anzar Bate dan Rahmansyah Mampu Merubah Konstalasi Politik di Gowa
Budaya Gowa secara jelas merangkum itu, bernama Empo Sipitangarri adalah bagian dari esensi masa lalu membawa Gowa ke tangga kejayaan.
Kehadiran dominan elemen masyarakat baik dari Ormas NU, Muhammadiyah, BKPRMI, Wahdah Islamiah, Hidayatullah bahkan An- Nazir menjadi potret pentingnya merawat kebersamaan dalam silaturrahmi.
Hadirnya ormas dari PWI, KAHMI, FKPPI,
HMI, KNPI, Pemuda Muhammadiyah, Ansor dan beragam organisasi lainnya menjadi potret kerinduan dan semangat mereka duduk dalam satu meja.
Baca Juga : Siapkan Kader Maju Pilkada, Perindo Gowa Target Kursi Setiap Dapil
Ungkapan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat budaya , tokoh olahraga dan mantan birokrat berbagi waktu dengan yang lain adalah oase membangun daerah.
Gagasan akademisi, praktisi, para advokat, aktivis antikorupsi, lingkungan hidup, sosial dan kemasyarakatan juga menjadi acecut membangun idealisme dan semangatnya kaum pelajar dan mahasiswa bersuara menjadi pelita akan sebuah orientasi arah berbangsa.
Keluhan komunitas biasa seperti Pagandeng Juku menjadi silaturahmi kebangsaan yang digagas Partai Perindo menjadi etalase baru membangun jalinan kebersamaan di Gowa walaupun dalam ruang perjuangan yang berbeda.
Baca Juga : Pebulutangkis Indonesia Kevin Sanjaya Lamar Putri Hary Tanoesoedibjo
Sepenggal catatan dari kegiatan Silaturahmi Kebangsaan untuk Demokrasi Sehat yang dirangkum penulis adalah, pada hampir semua elemen masyarakat Kabupaten Gowa baik di Ormas keagamaan dan Ormas kebangsaan, semua OKP dan elemen pemerhati masyarakat khususnya para tokoh adalah kesuburan niat dan berseminya kesadaran bersama sebagai anak bangsa.
100 lebih undangan yang hadir menjadi potret nyata mereka adalah para perindu, merindukan suasana dialog yang mengedepankan rasa, akal sehat dan hati jernih di dalam ruang perbedaan. Mereka faham adalah sebuah keniscayaan untuk satu model perahu apalagi berbaju seragam dalam mengarungi samudera, namun arah pulau oleh nahkoda sudah jelaskan secara utuh sehingga badai akan selalu menghantui.
Dan Partai Perindo Gowa sukses memulai sebuah tradisi baru, bersama merawat kebersamaan dalam beragam perbedaan bernama Silaturahmi Kebangsaan untuk Demokrasi Sehat. Dan Kabupaten Gowa adalah inisiatornya.
Selamat Menyambut Bulan Suci Ramadhon 1444 H. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
