Sukses 7 Kali Duduk di Parlemen, Anzar Zaenal Bate: Golkar adalah Sekolah Politik Saya

HARIAN.NEWS, GOWA – Nama Politisi Muda Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP), Anzar Zaenal Bate adalah nama yang tidak asing, khususnya di Gowa, Sulsel. Kesuksesannya meraih suara dan mengabdi di kursi parlemen untuk ke tujuh kalinya menjadikan dirinya sebagai sosok politisi yang mengukir sejarah di panggung politik Sulsel.

Dalam Pemilu 2024 kali ini pun, pria kelahiran 05 Juni 1967 ini, kembali menjadi caleg terpilih dengan komposisi Legislator ke-7 yang lolos dari Dapil 2 Sulsel meliputi Kabupaten Gowa dan Takalar.

Lewat jejak biografi yang dikumpulkan hariannews diketahui dirinya memulai tugasnya sebagai Wakil Rakyat pada tahun 1994. Posisinya sebagai Ketua Angkatan Muda Partai Golkar ( AMPG), Haji Ancha’ sapaannya saat itu duduk sebagai anggota DPRD dari Golkar di Parlemen Gowa.

Gelutnya di panggung politik lokal Gowa dilewati selama 25 tahun, terakhir sebelum melangkah ke parlemen Sulsel, H. Anzar Zaenal Bate didaulat oleh Partai Golkar sebagai Ketua DPRD Gowa Periode 2014-2019.

“Angkatan Muda Golkar adalah salah satu universitas politik saya saat memulai debut di ranah partai,” ujar Pengusaha Muda Gowa ini.

Ketika bertemu dengan harian.news, Ia banyak bercerita langkah awalnya dalam politik memang saat banyak berinteraksi senior politisi Golkar, yang tentu banyak seniornya yang berafiliasi dengan dirinya yang dianggap sebagai gurunya. Di antara sosok yang selalu menjadi panutannya adalah sosok Syahrul Yasin Limpo, Azikin Sultan, Ichsan Yasin Limpo dan lainnya. Bagi seorang Anzar Zaenal Bate para tokoh di atas sangat mewarnai langkahnya di ranah politik.

Dalam membentuk karakternya, Haji Ancha’, sapaannya menyebut, selain politisi senior Golkar, yang banyak berperan juga mulai dari seorang pamong, agamawan, kalangan pendidik dan banyak latar belakang profesi dan keilmuan. Kondisi ini baginya merupakan wadah belajar secara langsung yang menggembleng kuaalitas karakter pribadi, cara pandang dan langkah mengambil sebuah keputusan

Namun, ketika peta politik Sulsel khususnya dinamika di internal Golkar terjadi, dirinya harus memilih.

Berdiri kokoh di kanal loyalitas, Anzar Zaenal Bate harus hengkang dari Golkar saat melangkah ke kursi parlemen Sulsel. Zona nyaman 5 Periode di parlemen Gowa dirinya tinggalkan. Bergabung dengan Partai Perindo, sosok H Anzar Zaenal Bate lolos menjadi legislator Perindo pada periode 2019-2024.

“Saat sebuah Konpetisi digelar apalagi di ranah politik, posisi kita tidak perlu tampil di panggung utama menerima tropy kemenangan apalagi jadi jawara 1,2 dan 3. Namun pilihan terbaik adalah kita juga hadir di tribun utama bersama Sang Jawara dan juga selalu mendapatkan piala,” ujarnya bijak.

Di periode kali ini, dirinya memilih bergabung dengan Partai Banteng (PDIP), sikap ini mengharuskan dirinya harus mundur dari posisinya sebagai Anggota DPRD Sulsel, lewat PAW, kondisi ini membuatnya menjadi pengangguran.

“Hampir setahun saya vakum dan memilih fokus urus bisnis dan intens memperkuat basis kami yang telah lama terjalin, ” urainya.

Meski sukses 7 kali duduk di Parlemen, tak lantas menjadikan Haji Ancha’ ingin maju Pilkada Gowa. Di kontestasi orang nomor satu di daerahnya ini, Haji Ancha’ kembali memilih untuk menjadi simpul penengah di Gowa,

“Soal Pilkada biarkan tokoh lain melakoninya, selain semua adalah kerabat dan sahabat, menjadi sahabat bagi semua itu lebih menyenangkan,” ujarnya Ketua Pembangunan Masjid Agung Syech Yusuf Gowa ini.

“Jalani hidup menebar manfaat itu menenteramkan, apalagi semua tokoh yang dikabarkan maju jiwa sosial dan empati yang besar, merangkul semuanya untuk kegiatan keagamaan dan sosial pasti mereka kompak, sambil tetap bertugas sebagai Wakil rakyat dan petugas Partai ” tutup Ajji Serang sapaan lainnya.