HARIAN.NEWS, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa. Menanggapi terkait total utang pemerintah Indonesia yang mencapai Rp 9.138.05 triliun per bulan Juni 2025.
Menkeu Kabinet Merah Putih Purbaya Yudhi Sadewa dalam keterangannya dalam Media Gathering, 10 Oktober 2025, di Bogor. Memastikan bahwa pengelolaan utang pemerintah Indonesia tersebut dilakukan secara hati-hati.
Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa utang pemerintah Indonesia baru setara 39.86% terhadap produk domestik bruto (PDB), dan dinilainya masih aman.
Baca Juga : Sebulan Menjadi Menkeu, Purbaya Jadi Menteri Favorit
“39% PDB dari standar ukuran internasional itu masih aman,” tutur Menkeu.
Purbaya menjelaskan bahwa ukuran keamanan utang tidak bisa dilihat dari besarnya nominal, pengganti Sri Mulyani tersebut meminta semua pihak untuk tidak menjadikan nominal utang pemerintah sebagai pembangkit sentimen negatif bagi perekonomian.
“Kalau acuan utang bahaya besar apa enggak, itu bukan dilihat dari nominalnya saja, tapi diperbandingkan dengan ekonominya,” terangnya.
Baca Juga : Polemik Etika Gaya Koboi Menkeu Purbaya
Lebih lanjut ia memastikan penerbitan utang akan terus diredam sesuai dengan strategi peningkatan penerimaan negara secara lebih besar dan optimal.
Purbaya menegaskan bahwa utang yang dibuat pemerintah dipastikan akan lebih efisien, dan menghindari potensi kebocoran.
“Kita akan coba kurangi penerbitan utang seoptimal mungkin. Kalaupun utang harus digunakan, jangan sampai ada kebocoran,” imbuh Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.
Baca Juga : Reshuffle Kabinet Merah Putih, Sri Mulyani Jadi Sasaran
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
