HARIAN.NEWS – Gelombang dukungan terhadap Muhammad Irfan Yusuf atau Gus Irfan kian tak terbendung. Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) ini muncul sebagai figur tunggal paling layak untuk mengisi kursi Menteri Haji dan Umrah pertama dalam sejarah Indonesia.
Dalam rapat evaluasi haji 2025 di Senayan, Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menegaskan: kementerian baru itu akan mulai berjalan 30 hari setelah undang-undang diundangkan, dan nama Gus Irfan berada di garis terdepan untuk memimpin.
Pemimpin yang Ditunggu Umat
Baca Juga : Kawal Kebijakan Presiden Prabowo, Gemira Sulsel Siap Tegak Lurus
Bagi banyak kalangan, Gus Irfan bukan sekadar pejabat teknis. Ia adalah tokoh NU muda dengan kharisma ulama sekaligus kepiawaian manajerial. Di bawah kepemimpinannya, BP Haji tumbuh solid dan terpercaya, bahkan disebut sebagai fondasi kuat transformasi layanan haji.
Lebih dari itu, Gus Irfan menghadirkan sosok kyai yang mampu merangkul semua lapisan umat. Jaringannya yang luas di tubuh Nahdlatul Ulama, otoritas moral yang dihormati, serta gaya kepemimpinannya yang teduh namun tegas, menjadikannya figur yang ditunggu jutaan jemaah.
Dalam pandangan publik, hanya sedikit tokoh yang mampu menyatukan visi teknokrasi modern dengan sentuhan spiritual seorang ulama. Dan Gus Irfan termasuk di antaranya.
Baca Juga : Kemenag Dinilai Terlalu Banyak Beban, DPR Usul Pembentukan Kementerian Haji
Rendah Hati, Teguh pada Amanah
Meski sorotan publik begitu besar, Gus Irfan tetap menampilkan sikap sederhana dan rendah hati.
“Itu sepenuhnya wewenang Bapak Presiden. Kami siap ditugaskan, siap pula jika tidak. Prinsip kami, di mana pun ditempatkan negara, kami siap mengabdi,” ujarnya.
Jawaban yang singkat, tetapi justru memantapkan citra seorang pemimpin yang tidak mengejar jabatan, melainkan siap mengemban amanah.
Momentum Besar Lompatan Pelayanan
Lahirnya Kementerian Haji dan Umrah adalah tonggak sejarah. Dan publik melihat, jika kementerian baru ini dipimpin oleh sosok yang tepat, Indonesia bisa melakukan lompatan kualitas pelayanan haji.
Nama Gus Irfan kini dielu-elukan sebagai jawaban atas harapan itu: pemimpin muda NU, administrator ulung, ulama yang merangkul umat, dan negarawan yang siap mengabdi.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
