Mencari Nafkah di Ujung Ketidakpastian

Mencari Nafkah di Ujung Ketidakpastian

HARIAN.NEWS,MAKASSAR – Para pencari kerja di ruas jalan mewarnai kota Makassar. Jalanan menjadi arena perjuangan mencari nafkah dan bertahan hidup.

Mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang semakin dalam dan tidak tahu kapan ketidakpastian akan berlalu.

Tekanan berat ekonomi semakin menghimpit, penurunan daya beli dan persaingan dengan pemodal besar membuat semakin kesulitan untuk bertahan.

Pekerja-pekerja asongan, penjual koran, pengamen, tukang becak, ojek pangkalan, boneka besar di jalan, manusia silver, pak ogah dll berjuang di jalan.

Inilah pilihan hidup di kota dengan berbagai tantangan. Meski harus menghindar sementara dari kejaran Satpol PP tidak mengapa.

Setelah petugas meninggalkan tempat, mereka kembali berjibaku demi sesuap nasi. Mereka terbiasa kucing-kucingan dengan aparat bahkan memaklumi, bahwa satpol menertibkan dalam rangka menjalankan tugas, tidak usah dilawan.

Fenomena dan realitas kehidupan yang sedemikian berat harus dikemanakan. Pemerintah daerah bahkan menganggap keberadaan mereka menggangu ketertiban umum.

Dan menyerukan agar tidak menghiraukan keberadaan mereka di jalan. Jangan diberi uang. Pengusiran para pencari cuan di jalan dari tempat strategis tanpa solusi yang jelas.

Persoalan tidak bisa selesai dengan memberi sanksi, harus ada bentuk konkrit dari berbagai elemen dan kolaborasi dengan media, memetakan dan mendistribusikan masa depan perekonomian kelompok tersebut dengan menyediakan tempat yang representatif.

Pendalaman dan latar belakang kenapa mereka di jalan, apa harapan dan solusi yang tepat sasaran untuk mengeliminir peristiwa yang boleh dikatakan mengurangi estetika kota Makassar yang dikenal dengan pusat perekonomian di Indonesia Timur menjadi terkontaminasi.

Jangan sampai beban negara yang seharusnya bisa ditangani daerah diselesaikan oleh presiden.
Karena sejak pemerintahan Prabowo-Gibran beberapa persoalan seperti pendistribusian gas melon, kenaikan pajak, presiden turun langsung.

Fungsi Menteri dan kepala daerah tidak berjalan dengan matang dan cenderung dipertanyakan. Sudah sepantasnya pejabat sadar diri mengenai peran mereka, agar kesejahteraan rakyat tidak lagi menjadi angan-angan. ***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Halaman

Penulis : IGA K DIWIA (PEMIMPIN REDAKSI HARIAN.NEWS)