Riolo-riolo Sibawa Sibawa

Riolo-riolo Sibawa Sibawa

HARIAN.NEWS,MAKASSAR — Menaruh harapan sebesar mungkin di tengah keraguan, di tengah gejolak politik dan ketidakpastian, terinspirasi dari pesan pendahulu bahwa kerja sama dan berkelanjutan nampaknya dapat menjadi alternatif solusi.

Itulah ciri khas peninggalan yang bijak dari para tetua masyarakat Sulsel sebagai bentuk kepedulian terhadap kelangsungan hidup yang harmonis antara sesama manusia dan alam. Adaptasi terus dibangun melalui komitmen untuk menunjukkan integritas.

Itu semua akan menjawab tantangan, pemuda di posisi terdepan memimpin kelompoknya sebagai agen perubahan.

Dengan meyakinkan diri, berpegang pada kearifan lokal yang menyatu dengan jiwa raga dalam filosofi “ riolo riolo sibawa sibawa”.

Maknanya, yang muda yang tua dalam kelompok masyarakat saling melengkapi. Suatu pesan atau tindakan berlaku untuk semua orang tanpa memandang usia.

Sepatutnya apa yang menjadi milik kita bersama demi kelangsungan hidup orang banyak, wajib pula dijaga dan tentunya tidak melibatkan hanya satu pihak untuk membangun kesadaran dan tanggung jawab serta berpartisipasi menyelamatkan lingkungan.

Semangat tersebut terbawa dalam diri, ada dalam kegembiraan dan kemanusiaan yang sama.

Ada satu aset daerah milik Provinsi Sulawesi Selatan yang harus dijaga, yaitu keindahan alam di wilayah pariwisata Malino agar tetap memesona.

Sehingga kolaborasi terus ditingkatkan sebagai upaya untuk penyelamatan ekosistem yang memadai dari berbagai ancaman yang diakibatkan faktor kesalahan maupun kesengajaan manusia agar tidak meluas di masa yang akan datang.

Suka tidak suka, fakta di lapangan masih terjadi penebangan liar, longsor, alih fungsi lahan dan lalu lintas juga terganggu.

Selanjutnya bagaimana menjaga kebersihan, keindahan, dan kelestarian alam di sana.
Seperti apa cara mengelola dan melestarikan sumber daya, termasuk air, tanah, dan hutan.

Kemudian bagaimana melindungi dan melestarikan kawasan, dengan tidak membangun terlalu banyak bangunan permanen karena dapat memicu kerusakan alam meluas.

Dilanjutkan, cara mengelola sampah plastik dengan baik melalui pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang.

Yang terpenting meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pelestarian kawasan hutan lindung.

Dengan menjaga hal-hal tersebut, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat, lestari, dan seimbang untuk kebaikan orang banyak dan para komunitas pencinta alam. Sebagai jawaban atas kritik yang selama ini menghantui.

Eksistensi kemanusiaan ataupun aktivitas kepedulian terhadap keselamatan lingkungan tidak melulu dilakukan di wilayah seputar Sulsel atau Makassar saja. Akan lebih menggema bila sepak terjang kita diakui diseluruh Indonesia bahkan luar negeri.

Heroisme teranyar seorang Agam dan viral pada akhir Juni 2025 lalu perilakunya sangat mengesankan, bagaimana tidak, dedikasi yang ia tunjukkan sebagai orang Makassar mengagumkan meskipun berprofesi jadi tukang angkut perlengkapan pendaki (porter) sekaligus jadi guide di Gunung Rinjani Lombok.

Alumnus Antropologi Universitas Hasanuddin ini muncul sebagai pahlawan. Dunia terbelalak dengan rekam jejaknya. Rasa kemanusiaan yang dominan begitu merasuk dalam setiap langkahnya.

Ia bersama tim mengangkat jenazah warga Brazil dari ketinggian 600 meter di tengah cuaca ekstrim di bibir jurang. Ia sebelumnya sering mengevakuasi korban lain juga yang mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani.

Ia juga begitu mencintai profesinya sebagai penjaga alam di Indonesia yang dianggapnya adalah aset bersama bangsa Indonesia. Meski tidak berada di wilayah Sulawesi Selatan sebagai tanah kelahirannya, letak alam tempat berkiprahnya saat ini, namun konsistensi, semangat yang menyatukan wujud cinta tanah air tidak diragukan.

Warga Sulsel khususnya Makassar ikut bangga memiliki Abdul Haris (Agam). Dari kalangan para mahasiswa pencinta alam (Mapala) Sulsel mengakui perjuangan Agam patut dicontoh. Tidak diragukan dan dia berhak menyandang gelar pejuang lingkungan yang dipilih oleh semesta.

Mereka yang melakukan aksi-aksi tersebut dapat dianggap sebagai pahlawan kemanusiaan dan lingkungan karena telah memberikan kontribusi signifikan untuk membantu orang lain juga menjaga lingkungan dari hal yang mengotori.

Telah melakukan tindakan luar biasa untuk membantu orang lain sebagai gerakan cepat tanggap. Pencapaiannya bukan instan, melewati proses panjang bertahun-tahun bahkan sampai puluhan tahun profesi itu ia geluti.

Tidak heran dia sangat menyadari bahwa ilmu kehidupan yang seperti apa layak harus diperjuangkan. Harmonis, saling menghargai dengan sesama dan lingkungan serta terhubung dengan sang pencipta.

Tanpa kesamaan tujuan tidak mungkin harapan hidup damai, tentram dan mandiri terwujud.

Berkaca dari apa yang dilakukan pemuda tersebut tanpa kekuasaan tanpa koneksi bahkan hanya berkawan angin dan dingin menyengat serta medan berbahaya ia mampu mengharumkan namanya di kancah dunia.

Entah apakah hasilnya akan sama atau bahkan lebih dikenal jika dia sebagai orang yang memiliki kuasa?

Tentu semua kembali pada semangat dan kesamaan visi antara pemuda dan semua pihak.
Tanpa kesamaan visi, dapat terjadi konflik antara anggota tim atau pihak yang terlibat dalam program bersama. Menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan.

Dari rangkaian peristiwa tentang yang muda yang tua bersinergi, pemerintah daerah khususnya Kabupaten Gowa yang punya Malino, akan dengan mudah mengadaptasi tantangan di depan mata tentang isu lingkungan.

Keleluasaan menjalankan peran sesuai peraturan daerah yang efektif dan berpihak pada keselamatan lingkungan dimasa yang akan datang lebih terbuka.

Campur tangan pemerintah daerah untuk kelestarian alam, menjadi garda terdepan melakukan berbagai hal terkait keselamatan bersama. Salah satunya dapat membuat peraturan dan kebijakan untuk melindungi lingkungan dan mengatur penggunaan sumber daya alam. Tidak terbatas hanya kebijakan, namun juga melakukan pengawasan dan monitoring terhadap kegiatan yang berpotensi merusak.

Yang menjadi prioritas, membangun infrastruktur seperti sistem pengolahan air limbah, tempat pembuangan sampah, dan lain-lain.

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian melalui pendidikan dan kampanye. Keseluruhan bisa dikemas dibagikan melalui teknologi informasi yang semakin mudah diakses.

Mendukung pengembangan teknologi yang ramah dan energi terbarukan, bekerja sama dengan masyarakat, organisasi terkait, dan sektor swasta untuk meningkatkan kesadaran.

Menegakkan hukum terhadap pelanggaran dan memberikan sanksi kepada pelanggar pun merupakan program yang tidak kalah pentingnya untuk diterapkan.

Apabila semua upaya dimaksimalkan dan diakui pencapaian target telah berhasil, menjaga alam tetap lestari dan masyarakat menyadari kesuksesan tersebut, mereka akan ikut menikmati sekaligus disiplin untuk ikut menjaga seperti para pendahulu yang mewariskan budaya riolo-riolo sibawa sibawa dan kembali akan dengan mudah dikenal telah menanamkan perilaku positif sepanjang waktu.

Kunci keberhasilan adalah konsistensi, keterus-menerusan inilah yang dipupuk agar menjadi kebiasaan. Memang berproses itu tidak mudah tapi harus dijalankan agar hubungan dengan sesama manusia, alam, dan Tuhan tetap terjaga.

Kelak jika terwujud keberhasilan menjadikan Malino tempat idaman, ramah lingkungan, kealamian terjaga, layak dikunjungi dunia, seakan menemukan surga dunia disana, orang luar yang berkunjung tanpa sadar akan bergumam “finding God in Malino”. ***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Halaman

Penulis : IGA KUMARIMURTI DIWIA (PEMRED HARIAN.NEWS)