Suka tidak suka, fakta di lapangan masih terjadi penebangan liar, longsor, alih fungsi lahan dan lalu lintas juga terganggu.
Selanjutnya bagaimana menjaga kebersihan, keindahan, dan kelestarian alam di sana.
Seperti apa cara mengelola dan melestarikan sumber daya, termasuk air, tanah, dan hutan.
Kemudian bagaimana melindungi dan melestarikan kawasan, dengan tidak membangun terlalu banyak bangunan permanen karena dapat memicu kerusakan alam meluas.
Baca Juga : BPJS dan Jerit Senyap yang Luput
Dilanjutkan, cara mengelola sampah plastik dengan baik melalui pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang.
Yang terpenting meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pelestarian kawasan hutan lindung.
Dengan menjaga hal-hal tersebut, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat, lestari, dan seimbang untuk kebaikan orang banyak dan para komunitas pencinta alam. Sebagai jawaban atas kritik yang selama ini menghantui.
Baca Juga : Pendengung dan Pemengaruh
Eksistensi kemanusiaan ataupun aktivitas kepedulian terhadap keselamatan lingkungan tidak melulu dilakukan di wilayah seputar Sulsel atau Makassar saja. Akan lebih menggema bila sepak terjang kita diakui diseluruh Indonesia bahkan luar negeri.
Heroisme teranyar seorang Agam dan viral pada akhir Juni 2025 lalu perilakunya sangat mengesankan, bagaimana tidak, dedikasi yang ia tunjukkan sebagai orang Makassar mengagumkan meskipun berprofesi jadi tukang angkut perlengkapan pendaki (porter) sekaligus jadi guide di Gunung Rinjani Lombok.
Alumnus Antropologi Universitas Hasanuddin ini muncul sebagai pahlawan. Dunia terbelalak dengan rekam jejaknya. Rasa kemanusiaan yang dominan begitu merasuk dalam setiap langkahnya.
Baca Juga : Dampak AI bagi Kaum Minoritas
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
