Wacana Kampung Haji di Arab Saudi, Prabowo Serius Wujudkan Mimpi Besar Jemaah Indonesia

Wacana Kampung Haji di Arab Saudi, Prabowo Serius Wujudkan Mimpi Besar Jemaah Indonesia

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan komitmennya terhadap penyelenggaraan ibadah haji yang lebih efisien dan terintegrasi.

Dalam peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu (4/5), Prabowo melontarkan gagasan besar: mewujudkan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi.

Bukan sekadar ide ambisius, gagasan ini muncul dari keprihatinan Prabowo terhadap biaya haji yang terus meroket.

Meski tahun ini ada upaya penekanan biaya, Presiden menilai itu belum cukup. Ia ingin solusi jangka panjang yang mampu menata ekosistem haji dan umrah secara menyeluruh.

Indonesia Butuh, Arab Saudi Siap Menyambut

Mimpi Kampung Haji bukan tanpa peluang. Sebagai negara pengirim jemaah haji dan umrah terbesar di dunia, Indonesia punya daya tawar besar.

Di sisi lain, Arab Saudi tengah getol membangun infrastruktur sektor pariwisata dan keagamaan sebagai bagian dari Visi 2030, demi mengurangi ketergantungan pada minyak.

“Ini momentum yang pas. Gayung bersambut. Indonesia perlu Kampung Haji, Arab Saudi butuh investasi,” ujar perwakilan Komnas Haji dalam keterangannya.

Komnas Haji Dorong Dana BPKH dan Danantara Turun Gunung

Untuk merealisasikan mimpi besar ini, Komnas Haji mengusulkan dua sumber pendanaan utama. Pertama, optimalisasi dana haji yang dikelola oleh BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji). Hingga saat ini, dana haji yang terkumpul mencapai Rp 179 triliun dari 5,2 juta calon jemaah.

“Dana ini bisa dialokasikan sebagai skema investasi jangka panjang untuk membangun infrastruktur Kampung Haji. Ini investasi strategis yang relevan dengan misi BPKH,” lanjut Komnas Haji.

Sumber kedua adalah Danantara, super holding BUMN dengan kekuatan kapitalisasi lebih dari Rp 1.000 triliun.

Dengan rekam jejak di sektor infrastruktur, investasi di ekosistem haji dan umrah diyakini akan menjadi sektor yang berkelanjutan dan menguntungkan.

Ekonomi Syariah yang Belum Tergarap Maksimal

Setiap tahun, Indonesia mengirim sekitar 221 ribu jemaah haji dan lebih dari 1 juta jemaah umrah.

Potensi ekonomi dari akomodasi, logistik, transportasi, hingga kuliner sangat besar, namun selama ini belum dikelola secara terstruktur.

“Kampung Haji bisa menjadi titik awal transformasi ekosistem ekonomi syariah Indonesia di luar negeri,” kata Komnas Haji.

Saatnya Bergerak, Jangan Hanya Jadi Wacana

Komnas Haji menekankan bahwa gagasan ini tidak boleh berhenti di pidato. Lembaga terkait seperti Kementerian Agama, BPKH, dan BP Haji harus segera menyusun cetak biru, roadmap, dan langkah konkret.

“Presiden sudah beri lampu hijau. Sekarang tinggal bagaimana pembantu-pembantu beliau merespons dengan gerakan cepat dan terukur,” tegas Komnas Haji.

Jika berhasil diwujudkan, Kampung Haji akan menjadi warisan monumental Indonesia di Tanah Suci.

Sebuah representasi kekuatan ekonomi umat, diplomasi spiritual, dan bukti konkret keseriusan negara hadir dalam ibadah warganya. ***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Halaman