Logo Harian.news

Bupati Enrekang Jengkel Bencana Diberitakan, IWO: Kepala Daerah Tak Bijak

Editor : Redaksi Minggu, 16 Oktober 2022 10:49
Bupati Enrekang, Muslimin Bando. [Dok. Fb Pribadi]
Bupati Enrekang, Muslimin Bando. [Dok. Fb Pribadi]

ENREKANG, HARIANEWS.COM – Terkait kritikan Bupati Enrekang atas kinerja wartawan yang selama ini memberitakan peristiwa bencana alam di Enrekang yang mengatakan wartawan mencari panggung ditanggapi oleh Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulsel, Zulkifli Thahir.

“Mungkin Pak Bupati malu jika daerahnya diberitakan secara terus-menerus tentang bencana sehingga beliau menuding wartawan cari panggung, namun tidaklah elok dan tidak bijak jika seorang kepala daerah mengatakan hal itu,” ungkap Zulkifli Thahir, Sabtu (15/10).

Seharusnya Bupati memahami kerja jurnalis, dan mereka saat bertugas dilindungi UU Nomor 40 tahun 1999, karena wartawan adalah jembatan informasi, corong informasi, agar bagaimana masyarakat bisa tahu kejadian dimana-mana sepanjang apa yang dilakukan wartawan dalam melakukan peliputan tidak melanggar kode etik.

Baca Juga : Untung Rugi Putra Mahkota di Pilkada Sulsel

Untuk itu, Abang Chuleq sapaan akrabnya menyarankan seorang Bupati harus lebih mengontrol bicaranya, tahu fungsi dan kinerja wartawan.

“Mungkin saat melontarkan kata-kata itu Bupati tidak sedang baik-baik saja, tapi kalau dalam kondisi yang baik tidak mesti keliru sehingga mengeluarkan perkataan yang bisa saja tidak mengenakkan perasaan wartawan, mungkin saja ada beberapa wartawan yang sikapnya menjengkelkan bagi beliau tapi tidak semua wartawan seperti yang disangkakan beliau,” tuturnya.

Seharusnya Bupati menyadari dengan adanya pemberitaan bencana itu pemerintah provinsi bahkan pusat melalui BNPB mengetahui sehingga lebih intens memonitoring Kabupaten Enrekang yang rawan akan bencana.

Baca Juga : RSUD Makassar Jalin Kerjasama dengan IWO Sulsel, Ini Poinnya

“Bupati justru harus berterima kasih kepada wartawan yang selama ini aktif memberitakan kondisi Kabupaten Enrekang, menurut saya Pak Bupati harus lebih arif dan bijaksana melihat ini, jadi saran saya Pak Bupati dengan para wartawan menggelar coffe morning sesering mungkin, yah saling minta maaf lah, apa yang salah apa yang tidak dipahami, segala uneg-uneg dicurahakan saya kira jika semua dibicarakan baik baik tidak akan ada masalah”, tutup Zulkifli Thahir.

Diketahui sebuah video Bupati Enrekang, Muslimin Bando mengaku kesal lantaran seringnya menjadi topik pemberitaan bencana alam di daerahnya. Dia menilai pemberitaan terkait bencana alam di daerahnya tersebut sengaja digembor-gemborkan diberitakan agar citra pemerintah daerah (pemda) menjadi cacat atau buruk.

Dalam video itu, Muslimin menyebut jika pemberitaan wartawan seolah hanya mencari panggung. Dengan adanya pemberitaan itu, Muslimin pun mengaku kesal bila informasinya soal bencana yang terjadi di Enrekang sudah sampai ke pemerintah pusat di Jakarta.

Baca Juga : IWO: LSM Tak Boleh Rangkap Wartawan, Begitupun Sebaliknya

“Untuk teman-teman wartawan, jangan juga berbangga untuk publikasi bencana supaya menjadi cacat pemerintah daerah. Apa salahnya kalau kirim dulu ke forkopimdanya bahwa di sini ada bencana terus turun sama-sama,” kata Muslimin dalam rekaman video yang diterima, Jumat 14 Oktober 2022.

“Saya blak-blakan saja, saya tidak simpan-simpan. Saya jengkel kalau informasinya sudah sampai Jakarta di pemerintah pusat. Hanya mencari panggung di atas penderitaan orang lain, tidak boleh begitu, masyarakat butuh bantuan secara nyata bukan pemberitaan,” sambungnya.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news atau Whatsapp 081243114943

Follow Social Media Kami

KomentarAnda