Logo Harian.news

Cerita Dibalik 2 Siswi di Mamasa Ditemukan Tewas Gantung Diri, Singgung Soal HP

Editor : Redaksi Kamis, 08 September 2022 10:30
Kedua siswi yang ditemukan tewas gantung diri.
Kedua siswi yang ditemukan tewas gantung diri.

MAMASA, HARIANEWS.COM – Peristiwa yang menggegerkan warga Mamasa khususnya di Kecamatan Tabang, dengan ditemukan dua anak remaja putri meninggal dunia diduga bunuh diri.

Dua siswi pelajar SMP ini ditemukan tewas gantung diri diatas pohon kebun milik warga.

Dua anak berinisial D (11) dan A (14), masing-masing ditemukan tergantung dengan sarung pada Selasa (6/9/2022) sekira pukul 22.00 Wita.

Baca Juga : Mahasiswa UNNES Gelar Aksi Simpatik untuk Menyuarakan Kesehatan Mental

Keduanya merupakan anak dari warga berinisial PA (laki-laki) dan DL (laki-laki).

D anak dari PA, sementara A, anak dari DL. Kedua orang tua korban merupakan warga Dusun Buka, Desa Kalama, Kecamatan Tabang.

Dari keterangan polisi, pada sebelum ditemukan meninggal, kedua korban dan dua teman lainnya, menginap di rumah korban A.

Baca Juga : Wanita Muda Asal Mamasa, Sulbar Ditemukan Tewas Diduga Bunuh Diri

Saat itu, D dan A, ditemani dua rekannya yakni Y dan W. Mereka berkumpul di rumah A, pada Minggu (5/9/2022) malam, untuk berfoto-foto dan merekam video bersama-sama.

Namun, pada saat keempatnya tidur, Handphone milik korban A, tak sengaja ditiduri oleh korban D, yang mengakibatkan rusak.

Pada Selasa, (6/9/2022) sekitar pukul 06.00 wita, korban A, mendapati Handphone miliknya rusak.

Baca Juga : Hujan Akibatkan Longsor di Desa Orobua, Gilingan Padi Warga Ikut Tertimbun

Dari keterangan rekan korban yakni Y dan W, yang disebutkan dalam keterangan polisi, pada saat pulang sekolah, dalam perjalanan tiba-tiba korban A, mengatakan, ia takut ketahuan ibunya bahwa Handphonenya rusak.

Ia takut karena handphone itu baru saja diambil di tukang servis, karena rusak.

Karena takut, A, kepada temannya, mengaku berniat bunuh diri. Oleh Y, mengingatkan A untuk tidak melakukan hal yang tidak-tidak.

Baca Juga : Kontraktor Ancam Segel Dua Sekolah di Desa Tondok Bakaru Mamasa

Tak berselang lama setelah itu, keempatnya berpisah ke rumah masing-masing.

Diberitakan sebelumnya, sebelum ditemukan meninggal, kedua korban pulang dari sekolah sekira pukul 12.00 Wita.

Disebutkan, saat pulang sekolah, seperti biasanya, kedua korban membantu orangtuanya memasak makanan ternak.

Setelah memasak makanan ternak, keduanya ke kebun mencari makanan ternak untuk persiapan besok harinya.

Namun saat sore menjelang malam, kedua korban tak kunjung kembali.

Sekitar Pukul 17.00 Wita, orang tua korban A, memeriksa makanan babi dan menemukan bahwa peliharaan mereka belum diberi makanan.

Karena khawatir, orang tua A, mencari tahu keberadaan anaknya.

Pukul 18.30 Wita orang tua dan keluarga A, mencari anaknya ke rumah D, namun tidak ditemukan.

Hingga pukul 22.00 Wita, kedua korban ditemukan di kebun milik warga yang jaraknya 2 Km dari rumah korban.

Kedua korban, dalam keadaan posisi berdampingan tergantung di atas pohon jambu.

Setelah mendapati keduanya, keluarga korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah setempat dan pihak kepolisian.

Tim dari Polres Mamasa, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain melakukan olah TKP, terhadap kedua korban, juga dilakukan visum.

Kasi Humas Polres Mamasa, Iptu Hendrik, saat dikonfirmasi via telepon, mengatakan bahwa berdasarkan keterangan pihak dokter, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Kami sudah olah TKP, hasil visum oleh dokter, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” ucap Hendrik, malam tadi, Rabu (7/9/2022).

Dengan begitu, dugaan sementara, kedua korban dinyatakan meninggal karena gantung diri.

“Kedua orang tua korban sudah menandatangani surat pernyataan bahwa anaknya meninggal karena gantung diri,” ujar Hendrik.

Senada itu, Kapolres Mamasa, AKBP Harry Andreas, menuturkan, pihaknya belum menerima surat secara resmi dari pihak medis terkait hasil visum korban.

Namun, secara lisan disampaikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Visum tertulis belum kami dapatkan karena tim dokter baru kembali ke Mamasa, namun secara lisan disampaikan tidak ada tanda-tanda kekerasan,” terang Kapolres Mamasa, via Whatsapp.

Dengan begitu, lanjut dia, dugaan sementara, korban meninggal karena murni bunuh diri.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news atau Whatsapp 081243114943
Penulis : Jupran Panandang

Follow Social Media Kami

KomentarAnda