HARIAN.NEWS, MAKASSAR — Sekretaris Komisi D DPRD Makassar, Fahrizal Arrahman Husain, menyatakan dukungan penuhnya terhadap peringatan keras Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang melarang pungutan biaya perpisahan sekolah yang membebani orang tua murid.
“Kalau saya sangat setuju dengan edaran yang dikeluarkan Pak Wali. Ini menjawab salah satu masalah yang selalu muncul setiap tahun. Karena benar, setiap orang tua punya kemampuan yang berbeda-beda,” ujar Fahrizal, Minggu (27/4/2025).
Baca Juga : Wali Kota Makassar Launching Woodland Residence di Antang
Ia berharap Dinas Pendidikan Makassar dapat segera menyosialisasikan imbauan ini ke seluruh sekolah. Menurutnya, baik kepala sekolah, guru, maupun orang tua murid harus memahami dan mematuhi arahan tersebut.
“Saya sih mintanya Disdik Makassar bisa dengan cepat meyampaikn informasi ini ke sekolah-sekolah. para guru khususnya kepala sekolah dan orang tua murid bisa mengerti himbauan ini, ini berlaku untuk semua,” tegasnya.
Fahrizal juga mengungkapkan, dirinya mendapatkan laporan beberapa sekolah telah melakukan pungutan dan bahkan sudah melakukan pembayaran uang muka (DP) ke hotel untuk acara perpisahan.
Baca Juga : Fasruddin Rusli Serap Aspirasi Warga Soal PKH dan KIS Saat Reses di Rappocini
“Kalau sudah DP hotel, ya biarkan saja dulu, daripada uangnya hangus percuma, jadi kita masifkan di semester berikutnya” pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh kepala sekolah agar tidak menjadikan acara perpisahan sebagai ajang pungutan. Peringatan ini muncul setelah laporan adanya sekolah dasar yang meminta sumbangan hingga Rp 1 juta per siswa.
“Kalau sampai orang tua harus pinjam uang, itu tidak boleh terjadi. Sekolah itu tempat mendidik, bukan tempat membuat orang tua susah,” tegas Munafri, yang akrab disapa Appi, Jumat (25/4/2025).
Baca Juga : Reses Andi Odhika di Tamalanrea dan Berua, Warga Keluhkan Infrastruktur dan Sampah
Ia menegaskan, perpisahan hanya boleh digelar jika seluruh biaya ditanggung pemerintah. “Kalau saya yang biayai semua, baru bisa. Tapi bukan dari kantong orang tua. Jangan paksa mereka,” kata Appi.
Pemerintah Kota Makassar kini tengah memperketat pengawasan untuk memastikan seluruh sekolah mematuhi arahan ini.
PENULIS: NURSINTA
Baca Juga : Wali Kota Makassar Ajak PT SMI Bangun Stadion dan Dorong Infrastruktur Strategis Kota
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
