HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sulawesi Selatan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Hotel Claro, Makassar, pada Sabtu (22/02/2025).
Dalam rapat kerja tersebut, pengurus ASITA Sulsel akan merumuskan program kerja yang berfokus pada isu efesiensi anggaran yang diberlakukan oleh permerintah Indonesia.
Ketua Panitia Pelaksana Rakerda ASITA Sulsel Suhardi menyatakan bahwa pariwisata berprioritas dapat menjadi ulusan program.
Baca Juga : Lolos Seleksi Ketat, Dea Geraldine Bakal Tampilkan Ikonik Budaya Sulsel di Panggung Miss Universe Indonesia
Pariwisata prioritas dapat menciptakan lapangan kerja baru, terutama bagi pelaku usaha travel agent dan sektor terkait.
“Seperti tahun sebelumnya, wisatawan yang datang ke Makassar dan Sulsel biasanya melalui agen perjalanan. Ini bisa kita manfaatkan untuk memperluas lahan usaha dan membuka lebih banyak peluang kerja,” ujarnya.
ASITA Sulsel juga tengah menyusun program kerja internal untuk satu tahun ke depan. Salah satu fokus utama adalah program yang bersinggungan dengan efisiensi anggaran pemerintah.
Baca Juga : Jalanin Sulsel Gelar Training Fasilitator Kehidupan: Membentuk Guru dan Tenaga Pendidik Unggul
“Kami akan mencari cara agar meskipun terjadi pemangkasan anggaran, industri perjalanan wisata tetap dapat bertahan dan berkembang,” tambah Suhardi.
Sementara itu, Ketua DPD ASITA Sulsel, Didi Leonardo Manaba, menekankan bahwa Sulawesi Selatan memiliki destinasi alam, budaya, dan atraksi wisata yang kaya.
Salah satu segmen unggulan yang tengah digarap lebih serius adalah promosi wisata kapal Phinisi. Selain itu, ASITA juga mulai merancang program paket wisata baru, yang melibatkan seluruh kabupaten/kota di Sulsel sebagai destinasi wisata.
Baca Juga : Jelang Musda JMSI Sulsel, Dua Calon Ketua Kembalikan Formulir
“Setiap daerah di Sulsel kini sudah mulai mempromosikan wilayahnya, meskipun bukan destinasi utama. Contohnya, wisatawan yang melewati Takalar, Bantaeng, dan Bulukumba bisa diarahkan untuk menikmati keunikan masing-masing daerah tersebut,” jelas Didi.
ASITA Sulsel juga melihat potensi dari berbagai segmentasi bisnis, termasuk outbound, inbound, dan perjalanan umroh.
Dengan jumlah 350 agen perjalanan di bawah ASITA Sulsel, pihaknya optimistis dapat meningkatkan penjualan paket wisata secara lebih agresif dan menarik lebih banyak wisatawan ke Sulawesi Selatan.
Baca Juga : RSKDGM Sulsel Edukasi Bahaya Karies Anak di Momen Hari Anak Nasional
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
