HARIAN.NEWS, PINRANG – Buntut orasi Ketua DPW NasDem Rusdi Masse (RMS) pada kampanye dan temu kader PSI di lapangan Bosowa Pinrang pada Rabu 30 Oktober 2024, terus menuai kritikan dari berbagai pihak.
Seperti halnya tiga srikandi dari lintas organisasi profesi yang juga merupakan pendukung Azhar Arsyad pada Pilkada Sulsel 2024 ini.
Pertama Anggota DPRD Kabupaten Pinrang Andi Nurafifah Hartono menyebut pernyataan RMS dihadapan massa pendukungnya yang tersebar melalui video singkat itu bermakna kesombongan.
Baca Juga : Kampung Hilang, Ruang Hidup Tergusur: Kisah Pilu Perempuan Tani di Balik Megaproyek Bendungan Karalloe
“Jangan terlalu angkuh, jangan terlalu bangga hidup itu ibarat seperti roda. Orang yang cerdik bisa juga salah, orang pintar bisa juga kalah bahkan orang hebat pun bisa juga jatuh,” ucap Andi Ifa sapaannya, Jumat (1/11/2024).
Meski demikian, wanita kelahiran 11 April 2001 ini menganggap orasi Anggota DPR RI, tidak akan mengurangi militansi kader bahkan boleh jadi masyarakat semakin bersatu untuk memenangkan Azhar yang merupakan putra asal Pinrang.
“Jangan pedulikan kata orang-orang pokoknyaa gasspoolll. Masyarakat sudah cerdas yang mana pilihan tepat. Ewako sikampong (satu kampung),” tegas Legislator termuda dari Fraksi PKB Pinrang.
Baca Juga : Pilgub Sulsel: Menilik Angka Kemiskinan dan Suara Pesisir yang Terpinggirkan
Sementara, aktivis perempuan Tim Panzer Andi Indra Hardianti, menilai bahwa apa yang disampaikan RMS bisa memicu ketersinggungan dan perlawanan masyarakat yang berujung konflik politik sektarian.
“Tidak sewajarnya melontarkan kalimat yang sifatnya kesombongan atau provokatif dan mengarah kepada ujaran kebencian (SARA), sementara dia bukan asli putra daerah,” ucap Andi Indra.
“Dengan kebebasan berfikirkanya biarkan masyarakat menentukan dan memenangkan pertarunganya sendiri tanpa dianggap sebagai salah satu wilayah penyangga. Pastinya ada pertimbangan tersendiri mengingat salah satu figur adalah putra asli daerah kab.Pinrang jadi memungkinkan euphorianya sangat berbeda dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga : Kelompok Perempuan Dominasi Pengguna Maxride di Makassar, Ini Alasan Mereka Betah!
Andi Indra menambahkan Kab. Pinrang dikenal masih memegang teguh adat istiadat dan pesan pendahulu. Dengan semangat semboyan “Pajjaguru mallebu, aro malebba’, dara tea mitti, oli’ tea tillala, buku tea polo, ure’ tea pettu,” (makna semboyan Bakka Lolona Sawitto itu merupakan semangat, keberanian, dan pantang menyerah).
Sementara Ketua Garda Bangsa Sulsel sekaligus Wakil Ketua KNPI Sulsel Sufiani Zulkifli menanggapi orasi RMS yang viral dianggap telah melakukan penghinaan dan fitnah dengan menyebut salah satu paslon cawagub bukan orang Pinrang dan tidak ada kontribusi buat masyarakat Pinrang.
Walaupun RMS yang juga suami dari calon Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi tidak menyebut nama tapi publik menilai yang dia alamatkan adalah Azhar Arsyad cawagub Sulsel dengan Tagline DIA Baik Untuk Sulsel berpasangan degan Cagub Danny Pomanto.
Baca Juga : Gaduh Orasi RMS di Pinrang, KKP Sebut Memicu Ketegangan di Masyarakat
“Kalau mau mempengaruhi silakan mempengaruhi dengan cara-cara yang baik, diskusi dan lain-lain. Tapi jangan menebar fitnah dan provokatif,” katanya.
Azhar Arsyad adalah anggota legislatif Sulsel 2019-2024, kata dia telah memberikan kontribusi selama 5 tahun terbukti memperjuangkan perubahan kebijakan mulai dari terbitnya perda pesantren, perda pertanian organik, perda bantuan hukum dan lainnya.
Selain itu sambung Sufiani, Azhar Arzyad juga menyalurkan banyak aspirasi seperti modal usaha desa, bibit rumput laut, pagar sekolah, perpustakaan, BLK Komunitas, jalan tani, pembangunan irigasi, bantuan traktor dan masih banyak lagi lainnya.
NasDem Sebut Bahasa Politik RMS
Sebelumnya juru bicara DPW NasDem, Mustaqim Musma menyampaikan apa yang diungkapkan RMS saat di Pinrang adalah gaya bahasa sebagai politisi.
“Gaya bahasa itu sebagai salah bentuk komunikasi politik. Pak RMS adalah seorang politisi,” kata Mustaqim.
“Tak ada unsur atau niatan ingin merendahkan atau lainnya. Ini murni bahasa politik dengan mengungkap realitas atau fakta politik hasil pemilu kemarin,” tutup eks caleg Jeneponto ini.
Seperti dikutip isi orasi RMS menyampaikan, “Saya ini orang Pinrang, saya wakil gubernur,” kata RMS mencotohkan. “Sedangkan kau caleg tidak terpilih apalagi mau jadi calon wakil gubernur,” sambung RMS menyindir.
Kembali di dalam orasinya bahwa “beda mas di Sidrap dengan disini, kalo disini harus di pertegas. Kenapa ? Karena lawan agak pandai mengarang, tapi tak ada 1 bukti pun yang bisa dia tunjukkan, lawan disini semua caleg tapi tidak duduk. Artinya masyarakat Pinrang tidak percaya apa yang dia sampaikan,” ucap Rusdi Masse.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News