HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Harga beras di Kota Makassar berangsur-angsur kembali normal setelah sempat melambung tinggi sebulan pada Ramadan lalu. Kenaikan harga ini memang merupakan fenomena yang cukup meresahkan, sebab menjadi kebutuhan pokok harian setiap orang.
Penjual Beras di pasar Pettarani Dodi (39) mengatakan, harga beras saat ini mengalami penurunan tertinggi ke Rp 14.000 sedangkan terendah Rp 12.000/kg.
“Agak turun sekarang ketimbang harga beras saat Ramadan yang sempat menyentuh Rp 14.000 sampai Rp 18.000,” ujannya, Senin (6/5/2024).
Baca Juga : Tinjau Pompanisasi di Bantaeng, Presiden dan Mentan RI Optimis Produksi Beras Nasional Meningkat
Dodi mengatakan, harga tersebut untuk jenis beras premium dan medium. Meski begitu, jumlah stock beras belum stabil.
“Memang harganya sudah turun, yang harga Rp18.000 pas Ramadan jelang Idulfitri itu sekarang sudah Rp14.000 dan lainnya, tapi stock beras juga tidak banyak,” jelasnya.
Kata Dodi, harga tersebut mulai merangkak turun seminggu setelah Idulfitri 1445 Hijriah, meski turunnya perlahan tetap saja saat ini harga di pasaran terbilang ramah kantong.
Baca Juga : Hari ke-10 Bencana Alam di Sulawesi Selatan, Sokongan Beras Sudah Mencapai 150 Ton
“Setidaknya sudah turun kan, daripada kemarin (Ramadan) harganya mahal,” terangnya.
Sementara itu, Pembeli Tuti (29) mengatakan, harga beras saat ini tidak bisa dikatakan turun, pasalnya sebelum menempati angka tertinggi Rp18.000, harga beras juga naik di Rp 14.000.
“Tidak bisa dibilang turun begitu saja, kan dulu paling tinggi Rp 10.000 sampai Rp 12.000an, naik ke Rp 14.000 terus ke Rp 18.000 pas Ramadan, kalau sekarang Rp 14.000 ini harga diulang ji (Ramadan),” katanya.
Baca Juga : Bencana Banjir Menerjang Sulawesi Selatan, Pemerintah Pusat Gercep Kirim Bantuan 40 Ton Beras ke Luwu
Kata Tuti, harusnya harga beras dikatakan turun ketika telah mencapai harga normal. Pasalnya sebagai lumbung pangan harga yang ada di pasaran terbilang tinggi.
“Kita (Sulsel) selalu dibilang lumbung pangan tapi harga beras lebih tinggi dari tempat yang lain, harusnya bisa bertahan di harga Rp 10.000/kg,” tegasnya.
(NURSINTA)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News