Logo Harian.news

Jelang Ujian Online, Relawan TIK Sulsel Warning Disdik Sinjai untuk Wilayah Blank Spot

Editor : Rasdianah Sabtu, 20 April 2024 11:29
Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sulawesi Selatan, Zainal Abidin Ridwan. Foto: HN/Bagoes
Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sulawesi Selatan, Zainal Abidin Ridwan. Foto: HN/Bagoes

HARIAN.NEWS, SINJAI -Ujian online berbasis komputer bukan hanya memudahkan bagi pelajar saja, tapi tenaga pengajar dan pihak sekolah juga diuntungkan, sebab dalam proses administrasinya, ujian dilaksanakan jadi jauh lebih efisien. Misalnya dari menyiapkan ruang ujian, membagikan soal, mengumpulkan lembar jawaban, sampai menghitung nilai secara manual, semua ini bisa ditinggalkan.

Namun saja, ujian berbasis online kerap menjadi momok bagi sekolah yang berada di wilayah 3T. Seperti di SLTP yang berada di Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai, beberapa pelajarnya mulai resah akibat jaringan internet yang kurang bagus di wilayah tersebut.

“Jujur, saya pribadi senang sekali bisa mengikuti US berbasis online, namun saja ada keraguan yang amat mendalam, yakni, sistem jaringan Internet di wilayah kami yang cukup sulit di akses,” kata Ira, salah satu pelajar kelas III SLTP Kecamatan Pulau Sembilan.

Baca Juga : Pemkab Sinjai dan PT Semen Tonasa Jajaki Kerja Sama Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi RDF

“Jika US yang berbasis online yang menjadi penentu kelulusan, semoga pemerintah terkait memperhatikan Sekolah yang berada di wilayah 3T, sebab, percuma kami mengerahkan pikiran kalau akses Internet tidak memadai,” lanjut Ira.

Menanggapi keluhan pelajar yang masuk di wilayah 3T, Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sulawesi Selatan, Zainal Abidin Ridwan, selain mengapresiasi Dinas Pendidikan Sinjai juga meminta untuk memerhatikan wilayah
area blank spot yang ada di Sinjai.

“Sebagai Ketua Relawan TIK Sulsel, tentu sangat mendukung kebijakan Pemkab Sinjai melalui Dinas Pendidikan yang menggunakan Chromebook untuk pelaksanaan ujian sekolah, karena ini mendukung program digitalisasi pendidikan yang dicanangkan Kemendikbud, di mana Chromebook ini dirancang untuk mendukung pembelajaran digital,” ujar Zainal.

Baca Juga : Pengamat Ingatkan Pemkab Sinjai Tidak Tambah Derita Warga dengan Naikkan PBB

Sebab, lanjut Zainal, hal ini bisa digunakan untuk ujian nasional, ujian sekolah online, dan ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer.

“Namun penggunaan chromebook harus sejalan dengan peningkatan jaringan seluler dan internet, terutama di kawasan yang termasuk area blank spot, Saya berharap Dinas Pendidikan Sinjai memerhatikan soal ketersediaan jaringan internet pada pelaksanaan ujian sekolah. Misalnya di wilayah Kecamatan Pulau Sembilan dan di daerah pegunungan seperti di Bulupoddo, Sinjai Tengah, Sinjai Borong, dan Sinjai Barat,” katanya.

“Jika memang ada sekolah yang berada di area blank spot atau akses internet yang terbatas, maka Dinas Pendidikan harus mengarahkan pelaksanaan ujian sekolah ke sekolah lain yang tersedia jaringan internet,” lanjut Zainal Abidin, Ketua Relawan TIK Sulsel, Jumat,19/4/2024.

Baca Juga : Lukman Dahlan Angkat Bicara Soal Dugaan Gratifikasi Investor di Sinjai

Dari Data Dinas Pendidikan Sinjai,sedikitnya 2.969 pelajar dari 44 SLTP Negeri maupun swasta akan mengikuti US sebagai penentu kelulusan pada pekan ke 3 bulan April 2024 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sinjai Irwan Suaib kepada awak media mengatakan, pelaksanaan ujian sekolah tingkat SMP di Sinjai akan dilakukan secara serentak pada tanggal 22 hingga 27 April 2024.

Untuk menyukseskan kegiatan ini, pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh satuan pendidikan agar pelaksanaan ujian sekolah di Sinjai dapat berlangsung lancar, aman dan tanpa kendala.

Baca Juga : Aktivis Duga Investor Porang Suap Pemda

Terkait teknis pelaksanaannya, seluruh satuan pendidikan akan menerapkan ujian sekolah berbasis digital dengan menggunakan chromebook.

“Tahun ini kita lakukan berbeda dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu masih ada siswa yang ujian menggunakan android. Tahun ini kita upayakan seluruh siswa ujian gunakan chromebook, termasuk di SD yang ujiannya mulai tanggal 29 April 2024,” ungkapnya.

Untuk mengatasi kekurangan cromebook di setiap sekolah, pihaknya sudah membahas hal ini dan solusinya adalah chromebook yang ada di satuan pendidikan sekolah dasar (SD) akan dipinjam untuk dipergunakan di sekolah SMP yang masih kekurangan cromebook.

“Demikian juga untuk kendala jaringan internet sudah kita bicarakan bagaimana supaya tetap lancar dan jika ada sekolah yang sulit terjangkau jaringan internet bisa mengikut di sekolah terdekatnya. Kita juga sudah bersurat ke PLN agar tidak ada pemadaman saat pelaksanaan ujian,” bebernya.

Mantan Kadis Kominfo dan Persandian Sinjai ini menambahkan, untuk menjaga kredibilitas hasil ujian, pihaknya akan menerapkan pengawasan sistem silang antar sekolah.

“Tidak hanya itu, para Pengawas dan Bidang di Disdik Sinjai juga akan turun melakukan pengawasan di setiap satuan pendidikan sehingga jika ada hambatan ditemukan bisa langsung dikoordinasikan ke Disdik Sinjai,” ucapnya.

(BAGOES)

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda