MAMASA, HARIANEWS.COM – Kasus Pembunuhan yang terjadi di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi barat (Sulbar) merupakan kasus yang sangat melukai hati banyak orang, mulai dari hati anak-anak kedua Almarhum, hati keluarga, hati sanak saudara, hati warga Aralle bahkan hati masyarakat Pitu Ulunna Salu (P.U.S) pada umumnya.
Kasus pembunuhan sebenarnya adalah trauma yang amat mengerikan dan memilukan bagi masyarakat P.U.S. kasus yang seperti itu telah lama dikubur dalam oleh masyarakat.
Olehnya itu kejadian ini sangat memukul perasaan masyarakat di Pitu Ulunna Salu.
Baca Juga : Usai Aksi Freestyle Saat Bonceng Istrinya, Pasutri ini Diamankan Polisi
“Kita tak mau luka-luka yang tertimbun akan muncul kembali oleh karena asumsi-asumsi liar yang hadir ditengah-tengah masyarakat,” kata Doni Kumala.
“Kita tidak mau kejadian ini berdampak atau menjadi pemicu konflik SARA oleh karena dugaan-dugaan yang salah yang berkembang di masyarakat karena kasus ini tidak segera dipecahkan oleh pihak yang berwenang,” harap Doni Kumala Putra, selaku mantan Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pitu Ulunna Salu, Selasa (6/09/2022).
Lebih lanjut, Doni, mengatakan sejak adanya kasus ini sampai saat sekarang belum terungkap.
Baca Juga : Jalan Poros Mamasa-Mamuju Tertimbun Longsor, Belum Ada Penanganan Dinas Terkait
“Masyarakat sangat was-was, resah dan takut, bahkan pihak keluarga sangat marah. Dan jika ini dibiarkan terus menerus maka tidak menutup kemungkinan akan ada gejolak yang luar biasa datang dari masyarakat,” bebernya.
“Sudah 30 hari kasus ini terjadi tapi kasus ini tak kunjung terungkap baik pelaku dan apa motifnya,” pungkasnya.
“Keluarga sepenuhnya mempercayakan kasus ini kepada pihak kepolisian agar sekiranya kasus ini segera terungkap,” bebernya.
Baca Juga : Keluarga Doa Bersama Agar Pelaku Pembunuhan Pasutri Aralle Segera Terungkap
Ia menambahkan, bukannya kita mau sok-sok tau, tapi kami meyakini bahwa ada beberapa kepolisian telah dibekali pengetahuan dalam pengungkapan kasus-kasus pembunuhan.
“Terbukti ada begitu banyak kasus pembunuhan dapat terungkap. Olehnya itu kita sangat menyayangkan apabila pihak kepolisian tidak dapat menyelesaikan kasus pembunuhan yang dialami oleh Almarhum Bapak Porepadang dan Istri,” katanya.
“Kita pertanyakan kinerja pihak kepolisian. Kalau memang pihak kepolisian baik dari Polsek Aralle, Polres Mamasa, Kapolda Sulawesi Barat tidak dapat mengungkap kasus ini, maka sebaiknya Bapak Kapolsek Aralle, bapak Kapolres Mamasa, dan Bapak Kapolda Sulbar mundur dari jabatannya,” kata dia.
Baca Juga : Sungai Meluap, Sawah dan Jalan Terendam di Aralle, Petani Terancam Gagal Panen
Merespon itu, Kapolres Mamasa AKBP Harry Andreas mengatakan bahwa pihaknya sejauh ini, terus bekerja demi mengungkap apa motif meninggalnya Pasangan Suami Istri (Pasutri) di Kecamatan Aralle.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
