Logo Harian.news

KKLR Sebut Mundurnya Fauzi dari DPR-RI Bentuk Pengkhianatan Suara Rakyat Luwu Raya

Editor : Redaksi II Kamis, 03 Oktober 2024 19:42
KKLR Sebut Mundurnya Fauzi dari DPR-RI Bentuk Pengkhianatan Suara Rakyat Luwu Raya

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Provinsi Sulawesi Selatan, Ir. Hasbi Syamsu Ali, MM menyesalkan mundurnya legislator Partai Golkar Muhammad Fauzi dari DPR-RI karena maju di Pilkada Luwu Utara.

Pasalnya, kursi yang diperoleh Fauzi sejatinya merupakan representasi suara masyarakat dari wilayah Luwu Raya. Mundurnya Fauzi menyebabkan kursi tersebut dialihkan kepada legislator Golkar yang berasal dari Toraja Utara, Agustina Mangande.

“Ada sekitar 70 ribuan suara masyarakat Luwu Raya yang kehilangan cantolan dengan mundurnya Fauzi dari kursi DPR-RI. Kami benar-benar sangat menyesalkan hal ini terjadi justru di saat Luwu Raya membutuhkan wakil rakyat di Senayan,” tegas Hasbi di Makassar, Rabu (02/10).

Baca Juga : Fraksi PKB DPR RI Terima Kunjungan Edukatif dari SMP Islam Athirah Makassar

Dikatakan Hasbi, mundurnya Fauzi setelah rakyat memilihnya sebagai legislator di DPR-RI, merupakan bentuk pengkhianatan nyata terhadap aspirasi rakyat di Luwu Raya.

“Ini preseden yang sangat buruk di tengah perjuangan besar kita mewujudkan Provinsi Luwu Raya selama ini. Rupanya Pilkada di Kabupaten lebih menggairahkan bagi Fauzi dibanding memperjuangkan suara rakyat Luwu Raya di Jakarta,” lanjut Hasbi.

Karena itu, Hasbi mengajak kepada seluruh warga Luwu Raya terutama yang ada di Kabupaten Luwu Utara untuk menjadikan hal ini sebagai pelajaran berharga untuk tidak mengulangi hal serupa pada kontestasi politik selanjutnya.

Baca Juga : Mutasi Bukan Sekadar Pindah Jabatan: Refleksi Akademik atas Dinamika Pemerintahan yang Sehat di Takalar

“Pengkhianatan terhadap suara rakyat seperti ini adalah pelajaran yang teramat berharga bagi rakyat Luwu Raya. Sudah saatnya kita lebih selektif dan cerdas dalam memilih pemimpin, jangan sampai dikhianati lagi,” ujar Hasbi.

Senada dengan Hasbi, Ketua Bidang Kelautan dan Pesisir BPP KKLR Bachrianto Bachtiar juga mengecam tindakan Fauzi yang mundur dari DPR-RI demi memuluskan langkah maju di Pilbup Lutra.

“Itu adalah tindakan yang benar-benar mencederai demokrasi. Rakyat Luwu Raya sudah mewakilkan suaranya di Pileg lalu, terpaksa harus kehilangan legislator mereka di pusat,” kecam Bachrianto.

Baca Juga : Sambut Pemilu 2029, Munafri Mulai Siapkan Mesin Politik Golkar

Aktifis lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat itu menegaskan, tindakan Fauzi ini secara strategis sangat merugikan Dapil Sulsel 3 khususnya di Luwu Raya yang pembangunan infrastrukturnya masih sangat membutuhkan intervensi pemerintah pusat.

“Kita kehilangan kesempatan strategis untuk memperjuangkan pembangunan di Luwu Raya, lebih khusus di Lutra yang memang masih sangat perlu diprioritaskan utnuk dapat bantuan dari pusat,. Lutra ini Kabupaten termiskin ketiga di Sulsel, sekitar 45 ribu rakyatnya di bawah garis kemiskinan,” sesal Bachrianto.

Karena itu dirinya berharap, masyarakat di Luwu Raya dan khususnya di Kabupaten Luwu Utara dapat mencermati tindakan Fauzi yang sangat merugikan daerah sendiri.

Baca Juga : Tayangan TV yang Lukai Hati, Komisi I DPR RI dari PKB Angkat Suara

“Padahal kita perlu pejuang-pejuang pembangunan di pusat, terutama melalui DPR RI. Miris, ternyata lebih suka turun kelas maju Pilkada daripada jadi wakil rakyat di Senayan. Harus diberikan hukuman sosial dan politik ini,” pungkasnya.

Untuk diketahui, mundurnya Fauzi dari DPR-RI membuka ruang bagi munculnya tiga orang legislator dari wilayah Toraja. Sementara legislator asli dari Luwu Raya kini hanya tersisa satu orang saja, yakni Unru Baso dari Partai Gerindra.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda