PAREPARE, HARIANEWS.COM – Rais Aam, PBNU, KH, Miftachul Akyar hadiri pengajian umum dalam rangka Haul ke 9, Prof. Dr, KH. Abd Muiz Kabry di Pondok Pesantren, Al-Badar, Parepare, Rabu (7/9/2022) siang.
Kiai Miftah berangkat dari Bandara Juanda Surabaya dan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sekira Pukul 09.00 Wita, Rabu, didampingi bersama putranya.
Dijemput langsung oleh pimpinan ponpes Al-Badar, Kiai Nasrulhaq Muiz Kabry, Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil dan pasukan pengawal khusus Rais Aam berbaju seragam cokelat berpeci hitam dari Sahabat Makassar yang di komandoi, Agus Salim Said.
Baca Juga : Gantikan Risma: Jokowi Lantik Gus Ipul Jadi Mensos Hari ini
Setelah beristirahat sejenak di VIP Bandara, Rombongan Kiai meninggalkan Makassar sekira Pukul 10.30 Wita, dengan dikawal satu mobil Patwal dari Polda Sulsel, serta 3 mobil lainnya, yang ditumpangi Kadis, Sahabat Makassar, serta dari Ponpes Al-Badar.
Setelah menempuh perjalanan dua jam lebih, rombongan Kiai tiba di Ponpes Al-Badar yang tepat berada di bukit Kecamatan Bacukiki, Parepare. Tak mau ketinggalan momen ‘langka’ ini, ratusan santriwan tampak berbaris rapi menyambut Kiai yang berpegaruh ini.
Baca Juga : Muktamar Tandingan PKB Ditunda, Lukman Edy: Tunggu Arahan PBNU
Dalam acara seremonial, Haul ke-9 pendiri Ponpes Al-Badar, Kiai Nasrulhaq Muiz Kabry yang memberikan sambutan mengawali menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya atas kehadiran KH Miftachul.
“Awal mulanya, kami diterima oleh Kiai di Jakarta, menyampaikan niat kami (Haul). Awalnya kami belum bisa percaya, kenapa, kami anak muda, datang dari daerah dengan modal semangat, ingin membuatkan acara orang tuanya. Setelah mencium tangan beliau (Kiai) baru kami percaya beliau hadir. Kami ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada beliau (Kiai Miftah),” katanya.
Baca Juga : Bertabur Srikandi di Pilkada Sulsel
Senyum Kiai Sebut Gubernur, Wali Kota, Kanwil Hanya Diwakili
Pada sesi sambutan, baik Gubernur Sulsel, Wali Kota Parepare, Kemenag Sulsel, DPRD, Polres dan Dandim tak dihadiri pimpinan tertingginya melainkan semua diwakili. Saat mengawali tauziahnya, Kiai Miftachul tampak tersenyum dan diikuti tawa santiwan dan santiwati yang memadati gedung di Al Badar.
“Gubernur, Wali Kota, Kanwil (Kemenag) Sulsel, Parepare, diwakili semua,” ungkap Kiai sembari tersenyum khas.
Baca Juga : Erna Rasyid Taufan Terima Rekomendasi Golkar untuk Pilkada Parepare 2024
KH Miftachul Akhyar bercerita sebelum hadir di Ponpes Al-Badar barusaja melaksanakan booster kedua. Sejatinya seminggu kemudian baru diperbolehkan keluar daerah naik pesawat.
“Baru kemarin booster kedua, badan ini masih terasa terbakar, mata panas, tapi karena Gus (Narulhaq) menemui saya di PBNU di Jakarta beberapa bulan lalu, dan terus WA anak saya. Saya jam 2 subuh terbangun, lalu setelah shalat subuh berangkat ke bandara, tadi juga sudah sarapan coto Makassar,” tutur kiai tersenyum ditimpali santri dan hadirin dengan tertawa.
Kiai mengatakan haul adalah mengingat kembali. Semua kebaikan, amal, ilmu yang baik semasa hidup. Dengan keberadaan ulama adalah berkah yang patut disyukuri. “Olehnya kita disini hadir untuk mendapat berkahnya,” kata Kiai Miftah.
Lebih lanjut, pesantren adalah tempat menempah pendidikan spiritual dan menjaga moral. Melahirkan kader tidak hanya pintar tapi ‘benar’.
“Orang di pesantren salahsatu pendidikan yang diandalkan untuk menjaga moral dan melahirkan kader yang bukan hanya pintar tapi benar,” kata Kiai.
Usai acara haul, dialnjutkan doa ke makam Prof Dr. KH, Abd Muiz Kabry yang berada dalam lingkungan pondok pesantren Al-Badar. Selanjutnya, Kiai menyempatkan melihat monumen cinta Habibie Ainun di alun alun Kota Parepare sebelum bertolak ke Makassar jelang magrib.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News