HARIAN.NEWS, JAKARTA – Dalam diskusi publik yang digelar di bilangan Tebet Barat, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023), sosok Gibran Rakabuming Raka yang saat ini maju sebagai cawapres dari capres Praboo Subianto dinilai menjadi jawaban perubahan zaman saat ini.
Hal ini disampaikan oleh kretaris Jenderal Jaringan Nasional Go Gibran Azwar Muhammad yang juga menjadi salah satu pembicara dari diskusi publik yang mengangkat tema “Pesan Pemuda dalam Pembangunan Masa Depan Menuju Emas 2024”.
“Mengidentifikasi Anak-anak muda sekarang sangat jauh berbeda dengan anak dulu. Cita-cita anak-anak muda dulu ingin jadi presiden, insinyur, dokter. Nah kalau sekarang ada yang mau jadi youtuber, konten creator. Ini harus dijawab oleh para capres-cawapres. Zaman sudah berubah sekarang. Nah, yang mampu menjawabnya ada pada Mas Gibran. Sosok anak muda yang benar-benar muda,” kata Azwar dalam diskusi publik.
Baca Juga : KPU Catat ada 9 Gugatan soal Penetapan Cawapres Gibran dalam Pemilu 2024
Ia menambahkan, anak-anak muda saat ini sudah sangat jauh berbeda perkembangan maupun transformasi kehidupannya.
“Oleh sebab itu, semua capres-cawapres harus memikirkan, memformulasikan program-program yang berdampak langsung pada kehidupan mereka,” kata Azwar.
Azwar menjelaskan, anak-anak muda saat ini harus diberi ruang yang bagus untuk mereka berkembang. Beberapa waktu belakangan ini, Indonesia selalu disebut akan mengalami bonus demografi hingga 2045.
Baca Juga : P2G Beri Catatan Kritis pada Visi Misi Capres: Belum ada yang Beri Solusi
“Bonus demografi, usia yang produktif, sekarang angkanya mungkin hampir sekitar 190 juta. Ini mau diapakan?” ujarnya.
Azwar melanjutkan, jumlah penduduk Indonesia hampir 280 juta, jika memakai pendekatan daftar pemilih tetap (DPT), usia muda di bawah 40 tahun sekarang hampir 145 juta, hampir 60 persen.
Pemilih muda yang jumlahnya hampir 60 persen untuk Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang, disebut akan menjadi penentu bagi kemenangan calon presiden dan calon wakil presiden. Karenanya, para capres-cawapres harus mampu meyakinkan mereka dengan gaya, dan transformasi yang mereka lakukan.
Baca Juga : Panitia Catat Pendaftar Jalan Sehat Satu Putara Bersama Gibran Capat 1 Juta Lebih
“Masak anak-anak muda ini mau dicekokin politik hanya kepentingan orang-orang tua, kan enggak mungkin. Harus ada cara baru untuk anak-anak muda ini,” tegasnya.
Sementara itu, politisi Muda Partai Golkar, Adi Baiquni menyampaikan, sekarang ini memang masanya anak-anak muda. Karena, setiap masa beda gaya, beda mazabnya.
“Anak muda yang sadar di mana kemampuannya, fashionnya. Nah, Mas Gibran ini simbol anak muda untuk di eksekutif. Pengalaman ada, intelektual ada. Untuk itu, di 2024 anak muda harus mengkonsolidasikan dirinya untuk turut serta berpartisipasi pada Pemilu. Tingkat parsipasi harus lebih maksimal,” kata Adi.
Baca Juga : Jawab Isu Ijazah Bodong, Gibran Tunjukkan Ijazah Asli Lulusan University of Bradford
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengatakan, pemilih harus melihat kapasitas dan integritas dari para capres-cawapres. Kemudian, bagaimana paslon capres-cawapres menaruh perhatian serius pada isu korupsi.
“Seorang pemimpin, siapapun dia harus memiliki integritas. Penyakit kita ini korupsi. Kalau orde baru dulu korupsi di bawah meja, kalau sekarang meja-mejanya di korupsi,” sindir Ujang.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News