Logo Harian.news

Tahun Penuh Gejolak, Daftar Perusahaan yang Tumbang di 2024

Editor : Andi Awal Tjoheng Sabtu, 04 Januari 2025 13:45
Logo NET TV di gedung kantor sebelum rebranding menjadi MDTV Media Technologies ||Ist
Logo NET TV di gedung kantor sebelum rebranding menjadi MDTV Media Technologies ||Ist

JAKARTA, HARIAN.NEWS – Tahun 2024 menjadi salah satu periode paling sulit bagi sejumlah perusahaan besar di Indonesia. Gelombang kebangkrutan menghantam berbagai sektor, dari manufaktur hingga media, memicu PHK massal dan mengguncang stabilitas ekonomi ribuan rumah tangga.

Faktor ekonomi global, perubahan perilaku konsumen, dan masalah internal menjadi tantangan utama yang tak mampu diatasi oleh beberapa nama besar.

Berikut adalah perusahaan-perusahaan yang harus mengakhiri perjalanan panjang mereka tahun ini:

Baca Juga : Industri Tekstil Terpuruk: 60 Pabrik Tutup, 250 Ribu Pekerja di PHK

PT Sepatu Bata Tbk: Tutup Pabrik Purwakarta

PT Sepatu Bata Tbk resmi menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat, pada 30 April 2024. Penurunan signifikan permintaan pasar membuat perusahaan ini tak lagi mampu mempertahankan operasional.

Akibatnya, sebanyak 233 karyawan kehilangan pekerjaan mereka. Meski telah berusaha keras selama bertahun-tahun, tekanan pasar yang berat menjadi akhir dari salah satu produsen sepatu legendaris Indonesia.

Baca Juga : Prabowo Berupaya Selamatkan Sritex

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex): Pailit di Tengah Gugatan Kreditur

Perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, Sritex, dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang pada 21 Oktober 2024. Dilanda tekanan finansial akibat utang besar dan gugatan dari sejumlah kreditur, Sritex gagal menemukan jalan keluar melalui penyelesaian damai.

Perusahaan yang pernah menjadi kebanggaan Indonesia ini harus menerima kenyataan pahit setelah puluhan tahun berdiri.

Baca Juga : Gelombang PHK tak Terbendung, Serikat Buruh Ingatkan Risiko Bayangi Industri Tembakau

Tupperware: Ikon Wadah Plastik Runtuh

Tupperware, salah satu merek ternama dunia, mengajukan kebangkrutan pada September 2024. Tantangan ekonomi global dan penurunan permintaan menjadi faktor utama. Namun, tak lama setelah pengajuan kebangkrutan, aset dan nama mereknya diambil alih oleh sekelompok investor.

Kini, dengan nama baru The New Tupperware Co., perusahaan mencoba bangkit melalui inovasi digital.

Baca Juga : Bumerang Isu Boikot di Indonesia, Pakar: Waspada, Bisa Tingkatkan Gelombang PHK

Nissan: Menggabungkan Kekuatan dengan Honda

Raksasa otomotif Jepang, Nissan, menghadapi ancaman kebangkrutan akibat penurunan penjualan di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.

Pada 23 Desember 2024, Nissan mengumumkan merger dengan Honda Motor Co. untuk bertahan dalam industri yang semakin kompetitif. Kolaborasi ini difokuskan pada pengembangan kendaraan listrik dan teknologi otonom.

PT Net Visi Media Tbk (NETV): Diambil Alih oleh MD Entertainment

Sektor media juga tak luput dari dampak ekonomi. PT Net Visi Media Tbk, pemilik stasiun televisi NET, mengalami penurunan pendapatan sejak 2018 hingga akhirnya diakuisisi oleh MD Entertainment pada Oktober 2024.

Akuisisi senilai Rp559,1 miliar ini membawa perubahan besar, termasuk rebranding menjadi PT MDTV Media Technologies Tbk.

Antv: Terjerat Utang Triliunan Rupiah

Kondisi keuangan PT Cakrawala Andalas Televisi (Antv) memburuk drastis pada Desember 2024. Induk perusahaannya, VIVA Group, memiliki utang mencapai Rp8,79 triliun, memaksa Antv masuk dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Dampaknya, ribuan karyawan dari divisi produksi harus kehilangan pekerjaan.

Dampak Luas Kebangkrutan

Gelombang kebangkrutan ini bukan hanya menghantam perusahaan, tetapi juga memengaruhi kehidupan ribuan karyawan dan keluarga mereka.

Banyak pihak menyerukan perlunya dukungan pemerintah dan kebijakan strategis untuk mencegah fenomena serupa di masa mendatang.

Tahun 2024 akan tercatat sebagai periode yang menggambarkan kerasnya tantangan ekonomi global bagi perusahaan besar Indonesia.

Meskipun demikian, beberapa nama mencoba bangkit dengan restrukturisasi dan inovasi baru. Waktu akan membuktikan apakah langkah-langkah tersebut mampu membawa kebangkitan. ***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news

Follow Social Media Kami

KomentarAnda