Logo Harian.news

PDAM Gerak Cepat Atasi Masalah Air Baku Makassar

Tambang Hingga Aktivitas Pertanian Ganggu Air Baku Makassar

Editor : Redaksi Senin, 17 Maret 2025 06:56
Bendung Leko Pancing di Maros mulai normal, Selasa (12/11). (Dok. PDAM Makassar),
Bendung Leko Pancing di Maros mulai normal, Selasa (12/11). (Dok. PDAM Makassar),

HARIAN NEWS, MAKASSAR – Kepala Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, Beni Iskandar, mengungkapkan bahwa pasokan air baku untuk kota mengalami gangguan serius.

Gangguan ini kata Beni, akibat beberapa faktor, termasuk aliran air yang banyak masuk ke irigasi pertanian, aktivitas tambang galian C, serta kebocoran yang dilakukan masyarakat.

Saat ini, PDAM Makassar masih mengandalkan sumber air dari Lekopaccing dengan spesifikasi 78. Namun, kondisi di hulu semakin kompleks.

Baca Juga : Mulia Sportival 2025 Siap Meriahkan HUT Kota Makassar 418

“Di hulu itu sudah banyak air yang masuk ke irigasi. Kami sudah mengajukan surat keberatan ke Pompengan dan instansi terkait,” ujar Beni Iskandar.

Selain itu, tambang galian C di hulu juga menyebabkan longsoran material masuk ke saluran air, yang semakin memperburuk kondisi.

“Itu sangat mengganggu. Tapi kami tetap berupaya menyelesaikannya,” tambahnya.

Baca Juga : BBPOM di Makassar Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Soppeng Lewat Program “PARENTING KIE”

Gangguan ini berdampak langsung pada produktivitas PDAM. Menurut Beni, idealnya air baku yang masuk ke instalasi harus mencapai 900 fps agar seluruh wilayah kota, termasuk bagian timur, mendapatkan pasokan yang stabil.

“Sekarang sisa 700 fps, jadi beberapa kawasan tidak mendapatkan aliran air normal,” jelasnya.

Sebagai solusi darurat, PDAM Makassar menurunkan mobil tangki untuk membantu wilayah yang terdampak, terutama di bagian utara kota.

Baca Juga : Poltekpar Makassar Gelar Konferensi Internasional Bahas Pariwisata Bahari Berkelanjutan

“Kita belum melakukan penyambungan yang direncanakan, tapi mungkin minggu depan kita akan lakukan groundbreaking,” tambah Beni.

Terkait aktivitas tambang galian C yang berada di wilayah Kabupaten Maros, PDAM Makassar sudah menyampaikan keberatan kepada Pompengan PUPR.

“Kami sudah ajukan keberatan, tapi ini di luar wilayah kami, jadi koordinasi tetap diperlukan,” ujarnya.

Baca Juga : Bank Sampah hingga Sumur Bor, Aspirasi Warga Jadi Prioritas Dewan Makassar

Beni juga mengungkapkan bahwa kebocoran air akibat pengambilan ilegal oleh masyarakat semakin marak.

“Sebenarnya ini sudah lama terjadi, tapi sekarang semakin banyak masyarakat yang membuat kebocoran untuk irigasi, seperti pipa sendiri,” jelasnya.

Sebagai langkah penanganan, PDAM Makassar kini menggandeng Kostrad untuk membantu pengawasan dan pengamanan sumber air.

“Makanya sekarang saya minta kerja sama dengan Kostrad,” tutupnya.

PENULIS: NURSINTA

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda