Logo Harian.news

Update Total 35 Petugas KPPS Meninggal, Begini Kata Kemenkes

Editor : Rasdianah Sabtu, 17 Februari 2024 23:46
ilustrasi. Foto: ist
ilustrasi. Foto: ist

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Hingga Sabtu (17/2/2024) hari ini, jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal sejak hari pelaksanaan Pemilu 2024 sebanyak 35 orang.

Proses pendaftaran calon anggota KPPS sebenarnya telah melibatkan skrining kesehatan. Salah satu syarat pendaftaran calon anggota KPPS, yakni sehat jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika. Syarat tersebut dibuktikan melalui surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari puskesmas, rumah sakit, atau klinik.

Merespons jumlah ini, Kepala Pusat Krisis Kesehatan Dr Sumarjaya mengatakan, Kemenkes dalam hal ini pada dasarnya telah menyiapkan fasilitas serta mobilisasi tenaga dan PSC 119.

Baca Juga : Juli 2025: Siswa Bisa Cek Kesehatan Gratis di Sekolah

“Kesiapan kegawatdaruratan saat ini kita mempunyai PSC namanya jadi merupakan respons cepat, ya, memberikan respons kepada masyarakat yang membutuhkan dan juga petugas jika terjadi hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan kesehatan,” kata Dr Sumarjaya dalam rilis Kemenkes, dikutip dari kumparan, Sabtu.

Sebagai informasi, PSC 119 merupakan layanan cepat tanggap darurat untuk masyarakat, termasuk anggota KPPS, yang membutuhkan layanan kesehatan. Saat ini, ada 352 PSC yang membantu penanganan kesehatan dalam kecelakaan atau situasi kritis ini di seluruh Indonesia.

Upaya persiapan kegawatdaruratan yang dilakukan Kemenkes meliputi kesiapan fasilitas layanan kesehatan, tenaga kesehatan dan Public Safety Center (PSC) 119.

Baca Juga : Menkes Tegaskan PKG untuk Semua Warga Indonesia

Dr. Sumarjaya melanjutkan, Kemenkes juga mempunyai Emergency Medical Tim (EMT). Tim yang dibentuk untuk memberikan pelayanan medis kesehatan saat kegawatdaruratan kesehatan ini memiliki memiliki 13.000 tenaga cadangan kesehatan (TCK).

Setiap TCK-EMT memiliki formasi lengkap di antaranya dokter, perawat, tenaga farmasi, tenaga logistik, tenaga administrasi, dan pengemudi ambulans. Saat ini, terdapat 458 TCK-EMT yang telah tersebar di Indonesia.

“Jadi, ini kesiapsiagaan berbasis EMT di mana tenaga kesehatan cadangan ini memiliki formasi lengkap ada dokternya perawatnya dan itu sudah tersebar ke seluruh Indonesia,” lanjut Sumarjaya.

Baca Juga : Bukan Lagi Wacana, Quick Win Tingkatan Kualitas RSUD Mulai Dijalankan

Dr. Sumarjaya mengatakan, pada hari pemungutan suara, puskesmas bahkan dibuka dengan sistem rujukan. Jika terjadi kegawatdaruratan di tempat pemungutan suara (TPS), masyarakat dapat menghubungi PSC 119.

Selanjutnya, PSC akan memberikan respons cepat dengan memberikan pertolongan pertama.

“Yang merespons cepat di TPS itu nanti adalah 119. Jadi, pertolongan pertamanya jika terjadi kegawatdaruratan, baru nanti akan langsung ke tempat-tempat fasilitas pelayanan kesehatan, apakah nanti itu bisa di puskesmas ataupun ke rumah sakit,” tutupnya.

Baca Juga : Gelombang PHK tak Terbendung, Serikat Buruh Ingatkan Risiko Bayangi Industri Tembakau

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda