HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali dilanda bencana banjir dan tanah longsor setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah tersebut.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel pada Senin (23/12/2024), sebanyak 12 kabupaten/kota terdampak bencana ini, yaitu Kabupaten Barru, Maros, Soppeng, Sidenreng Rappang (Sidrap), Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Jeneponto, Bone, Gowa, Wajo, Pinrang, Kota Makassar, dan Kota Parepare. Tanah longsor dilaporkan terjadi di Kabupaten Maros, Soppeng, dan Gowa.
“Iya, saat ini sudah 12 daerah mengalami bencana banjir dan longsor di Sulsel,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo, Selasa (24/12/2024).
Baca Juga : BNPB Salurkan Bantuan Rp15 Miliar untuk Mitigasi Bencana di Sulawesi Selatan
Amson menyebutkan bahwa seluruh personel BPBD kabupaten/kota terus melakukan pemantauan di lokasi terdampak. Kondisi air bervariasi, ada yang sudah mulai surut namun beberapa wilayah masih tergenang tinggi karena hujan masih terus mengguyur.
Dampak bencana ini sangat memprihatinkan, dengan dua korban jiwa yang dilaporkan, keduanya merupakan anak-anak.
Di Kabupaten Barru, seorang anak terseret arus saat pulang sekolah, sedangkan di Soppeng, seorang anak meninggal dunia akibat tertimbun longsor di dalam rumah.
Baca Juga : BNPB Catat Bencana Hidrometeorologi Dominasi Sulsel 2 Tahun Terakhir
“Korban tidak sempat diselamatkan oleh orang tuanya. Kita harap tidak ada tambahan korban jiwa,” ujar Amson.
Ia juga menambahkan bahwa dampak terparah terjadi di Kabupaten Maros, Barru, Pangkep, dan Soppeng, yang berbatasan langsung.
Kondisi ini menyebabkan akses jalan trans Sulawesi terputus, membuat kendaraan dari arah Makassar menuju Maros maupun Barru ke Soppeng tidak bisa melintas. Antrean kendaraan pun terjadi di sejumlah titik.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem, Dinas BMBK Sulsel Siap Tangani Kerusakan Jalan
Amson mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.
“Kami terus memantau perkembangan dan memastikan keselamatan warga menjadi prioritas utama,” pungkasnya.
Penulis: Nursinta
Baca Juga : 13 Kecamatan Terdampak Banjir Bandang Maros, Towadeng Sebut Terparah Dalam 30 Tahun Terakhir
Baca berita lainnya Harian.news di Google News