HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) dan Wakil Wali Kota Makassar tinggal beberapa bulan lagi, para tokoh yang ingin maju dalam pertarungan mulai berebut dukungan Partai Politik (Parpol).
Nama Rudianto Lallo alias RL pertama muncul pasca pemilihan legislatif (Pileg) 2024 lalu, spanduk berukuran cukup besar di lampu merah Pengayoman hingga Pettarani kota Makassar.
Rl muncul dengan ucapan terima kasih atas raihan suaranya dan keputusan maju pada Pilwalkot Makassar mendatang. Meski telah tersebar, RL nampak tidak wara-wiri mengumumkan diri terkait niatnya tersebut, bahkan Ia terkesan tidak peduli.
Baca Juga : Makna Gerakan AMAN Fusion yang Mencuri Perhatian di Closing Statement Debat
Meski begitu, baru-baru ini, pria yang memiliki tagline Anak Rakyat tersebut, mengutus salah satu Anggota DPRD Makassar Muchlis Misbach untuk mengambil Formulir di DPC Partai Hanura.
“Kami dan sebagian besar Anggota DPRD Makassar mendorong Pak Ketua RL (Rudianto Lallo) maju dan memimpin Kota Makassar. Kami lihat Anak Rakyat figur tepat menggantikan Pak Danny Pomanto,” jelas Muchlis Misbah, Senin (6/5/2024) lalu.
Selanjutnya, Ketua DPD Partai Golkar Munafri Arifuddin, tak hanya spanduknya yang berseliweran di kota Makassar.
Baca Juga : Warga Menyambut Antusias, PKB Takalar Yakin Aura Kemenangan Azhar di Pilgub Semakin Kuat
Pria yang akrab disapa Appi ini, bahkan telah mengambil hampir seluruh formulir dari Parpol yang membuka pendaftaran calon Pilwalkot.
Di antaranya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Wakil Ketua DPD II Golkar Makassar, Musjaya mengungkapkan harapannya agar PKB memilih Munafri Arifuddin sebagai calon Wali Kota Makassar. Dia mengaku bahwa hubungan antara Appi dan PKB telah terjalin dengan baik.
Baca Juga : Janji AMAN untuk Anak Muda Makassar
“Saya pikir pengambilan formulir ini hanya formalitas, karena nantinya tinggal mengetuk palu,” ucap Musjaya saat mengambil formulir pada Kamis (2/5/2024).
Meski belum menyebarkan alat peraga, Ketua Koni Kota Makassar Ahmad Susanto juga ikut membidik Pilwalkot Makassar dengan mengambil formulir di PAN pada Rabu (8/5/2024) lalu, di tengah dugaan penyelewengan dana hibah Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang belum tuntas.
Ketua Demokrat kota Makassar Adi Rasyid Ali, juga menunjukan keseriusannya untuk ikut dalam ber kontestasi, Wakil Ketua DPRD Makassar itu telah mengambil formulir di PKB, PAN dan Demokrat.
Baca Juga : Pedagang Pasar Rakyat Baraka Harap Danny Pomanto Sejahterakan Petani Enrekang
Tak sampai di ARA, tokoh lain yang muncul adalah nama mantan Kepala Dinas Abdul Rahman Bando atau ARB. ARB memang sering muncul setelah berpaket dengan Appi pada Pilwalkot Makassar 2020 melawan Danny-Fatma. Melanjutkan perjuangan di masa lalu, ARB telah melamar di sejumlah partai politik, di antaranya PKB, PAN dan Demokrat.
Andi Seto Gadhista Asapa eks Bupati Kabupaten Sinjai periode 2018-2023 pun mencoba peruntungannya di Kota Makassar. Terang-terangan, menantu Nurdin Halik ini telah melakukan blusukan di beberapa titik di Kota Makassar sejak Idulfitri 1445 lalu.
Terbaru, Andi Seto mengunjungi warga di pulau Lakkang untuk menyerap aspirasi, dan kebutuhan terkait alat tranportasi menuju lokasi tempat tinggalnya.
Andi Seto disambut hangat oleh Tokoh Masyarakat Lakkang Haris dan menyampaikan harapan Pulau Lakkang agar tak dikucilkan. Ia merasa selama ini warga di Lakkang seperti bukan bagian dari Kota Makassar.
“Saya ingin bilang Lakkang bagian dari Makassar dan pulau ini akan seperti ini saya selaku masyarakat Lakkang mudah-mudahan ada orang terbaiknya Makassar untuk bisa mengubah kami,” ujarnya.
Haji Nasrun yang menjadi pengambil formulir keempat di PKB kota Makassar, meski namanya tidak sepopuler yang lain, namun figurnya sebagai mantan lurah cukup kuat.
Nasrun atau kerap disapa lurah gaul ini cukup yakin akan dipinang PKB, pasalnya Ia merasa memiliki visi dan misi yang sama untuk memberikan pelayanan terbaik di kepada masyarakat.
“Visi misi saya nyaman dan bahagia, itu akan dijabarkan lagi melalui resume yang Kami siapkan. Kedua, Saya akan pasang baliho, spanduk, brosur. Karena saat ini saya masih status PNS, nanti bukan Juli (2024) ini pensiun,” bebernya.
“Saya pengalaman 10 tahun pindah-pindah tugas, jadi pak lurah bisa tonji diusung parpol dan koalisi, ini menjadi awal kami akan sosialisasi ke bawah,” ujarnya saat mengambil formulir pendaftaran di PKB Makassar.
Terakhir, adalah Indira Jusuf Ismail, istri dari Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.. Saat ini Indira masih satu-satunya kandidat calon perempuan.
Meski dikenal sebagai sosok perempuan dan ibu rumah tangga, figur Indira cukup kuat untuk bertarung pada pesta demokrasi 27 November 2024 mendatang.
Nama Indira bahkan terus menggema dan mendapatkan dukungan dari masyarakat Makassar, dari lorong hingga pembicaraan akademisi di kampus serta parpol.
Sebagai figur perempuan, Indira cukup lantang menerima keputusan suaminya yang memiliki kekuatan dalam pemerintahan Kota Makassar tidak cawe-cawe dalam pertarungan politik pertamanya.
“Tentunya apa yang dibilang bapak sudah tepat, saya juga tidak mau memanfaatkan jabatan yang dimiliki oleh bapak,” kata Indira.
“Semua ada aturan tuh, kita ikut aturan sajalah jangan kerja yang bukan kerjaannya kita,” lanjutnya.
Perempuan yang didorong oleh PPP untuk maju dalam kontestasi Pilwalkot tersebut, diketahui telah mengambil formulir di beberapa parpol termaksud PKB.
Meski mengaku tidak tertarik dengan dunia politik, Indira tetap maju dengan dukungan warga Kota Makassar, sesuai taglinenya Ini Demi Rakyat.
(NURSINTA)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News