Logo Harian.news

Balai Kereta Api Sulsel Pastikan Tak Akomodir Rel Kereta ‘Elevated’ di Makassar

Editor : Gita Kamis, 21 Juli 2022 11:09
Balai Kereta Api Sulsel Pastikan Tak Akomodir Rel Kereta ‘Elevated’ di Makassar

MAKASSAR, HARIANEWS.COM – Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulsel, Andi Amanna Gappa, merespon penolakan Pemkot Makassar yang menginginkan jalur Kereta Api (KA) elevated di Kota Makassar.

Ia menegaskan, jalur KA untuk segmen Makassar tidak memungkinkan untuk elevated atau melayang.

“Di Makassar ini berbeda dengan yang ada di Medan, Palembang dan Jakarta. Dengan padatnya kendaraan yang luar biasa dan volumenya juga sangat tinggi yah, makanya perlu elevated. Juga masuk dalam perkotaan, masuk juga di jalur utama, sehingga tidak ada ruang bebas ketika kontruksi dilakukan secara at grade (bawah). Sedangkan trase kita di Makassar itu belum masuk dalam kota,” ujar Amanna Gappa, di Kantor Balai Pengelolaan Kereta Api Sulsel, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga : Bakal Mengaspal Susul Moda Transportasi Umum Lainnya, ini Rute Metro Kapsul Rancangan Danny

Dia mengatakan, bukan hanya aspek belum masuk di perkotaan, namun juga pihaknya mempertimbangkan aspek efesiensi dan biaya. “Sehingga aspek pembangunan tidak hanya di desain dengan mempertimbangkan aspek itu saja, tapi juga aspek efesiensi dan biaya,” ungkapnya.

Amanna Gappa mengaku, jika menggunakan kontruksi elevated di Makassar maka biaya yang digunakan cukup besar. Perkilo meternya bisa mencapai Rp300 miliar. Sementara, alokasi anggaran yang disiapkan oleh pusat terbatas.

“Karena mahal sekali, itu perkilo meternya, itu biayanya Rp 300 miliar. Sementara alokasi anggaran kita saat ini kan memang ada keterbatasan. Dengan jalur at grade di Makassar, dijamin kuat dan tidak ada perpotongan jalan raya,” bebernya.

Baca Juga : Danny Rancang Proyek Metro Kapsul di Kota Makassar, Bagaimana Konsepnya?

Untuk kontruksi at grade, Amanna Gappa mengaku telah dikaji secara mendalam dan telah memperhitungkan banjir yang akan terjadi nantinya, dengan jangka waktu 50 tahun kedepan.

“Kemudian secara desain untuk perhitungan banjir pun sudah kita lakukan, ada nanti alat yang bisa menyeimbangkan. Nah kan kanan kiri itu masih sawah, tidak mungkin dibangun elevated,” kata dia.

Tentu, kata Amanna Gappa lagi, jika masuk dalam kawasan perkotaan yang padat, tidak menutup kemungkinan harus elevated atau terowongan bawah tanah.

Baca Juga : Perseroda Sulsel Sosialisasi Kereta Api di Bantaeng

“Nanti jika ada perencanaan ke kota yah mau tidak mau harus elevated atau bikin terowongan bawah tanah seperti di Singapura dan Jepang, atau di MRT Jakarta itu juga sudah ada,” lanjutnya.

“Yang sekarang kita fokuskan adalah bagaimana mengawal pembangunan ini (kereta api) supaya tuntas dengan judulnya, Makassar-Parepare itu saya kira poinnya jangan sampai kita yang mengubah-ubah, sementara tahapannya sudah selesai semua,” tutup Amanna Gappa. **

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news

Follow Social Media Kami

KomentarAnda