Logo Harian.news

BPOM Ditangan Prof Taruna Ikrar: Mengawal Produk Lokal Menuju Pasar Dunia

Editor : Redaksi Kamis, 14 Agustus 2025 09:18
Kepala BPOM RI, Prof Taruna Ikrar. Ist
Kepala BPOM RI, Prof Taruna Ikrar. Ist

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Di sebuah pabrik kecil di sudut desa, suara mesin berpadu dengan aroma rempah yang merebak ke udara.

Di balik pintu itu, ada harapan yang sedang diracik harapan yang suatu hari akan sampai ke tangan konsumen, entah di pasar tradisional di Jawa, toko modern di Jakarta, atau bahkan etalase supermarket di kota-kota dunia.

Harapan itu dijaga oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Taruna Ikrar, BPOM tidak hanya menjadi penjaga keamanan pangan dan obat, tetapi juga penghubung antara mimpi para pelaku usaha dan realitas pasar yang penuh tantangan.

Baca Juga : Prof Taruna Ikrar Paparkan Masa Depan ATMP di Hadapan Mahasiswa dan Guru Besar Universitas Terbaik Dunia Tsinghua Cina

Lebih dari Sekadar Regulasi

Data tak pernah berbohong. Komoditi pengawasan BPOM memberi pemasukan negara hingga Rp6.000 triliun. Pangsa pasar farmasi diproyeksi menembus Rp176,3 triliun pada 2025, kosmetik Rp 110,29 triliun, dan pangan olahan sumber kehidupan di meja makan rakyat akan mencapai Rp 4.388 triliun. Bahkan, pada 2029 angkanya diperkirakan mendekati Rp 5.500 triliun.

Namun di balik angka-angka itu, ada wajah-wajah pekerja di pabrik, petani bahan baku, teknisi laboratorium, hingga sopir truk pengantar barang. Ada 63 ribu pekerja di industri obat, 50 ribu di obat bahan alami, 313 ribu di kosmetik, dan 4,56 juta di pangan olahan jutaaan kehidupan yang bertumpu pada keberlangsungan industri ini.

Baca Juga : Diplomasi Kesehatan Global Taruna Ikrar di Beijing, Ungkap Potensi Ekonomi 30 Ribu Herbal Indonesia Mendukung Integrasi Ilmu Modern dan Tradisional

UMKM, Nafas Panjang Ekonomi Rakyat

Bagi Prof Taruna Ikrar, UMKM bukan sekadar pelaku usaha, tapi denyut nadi ekonomi bangsa. Mereka hadir di setiap sudut negeri dari rumah produksi sederhana hingga pabrik skala menengah menyumbang 99% dari seluruh unit usaha di Indonesia.

BPOM mencatat ribuan UMKM telah terdaftar: 1.043 di obat bahan alami, 1.153 di kosmetik, dan hampir 9.800 di pangan olahan. Masing-masing membawa cita rasa, ciri khas, dan potensi untuk menembus pasar global.

Baca Juga : Taruna Ikrar: BPOM Kawal Sains dan Regulasi, Fondasi Ekosistem Vaksin Indonesia yang Tangguh Untuk Dunia

“Setiap izin edar yang kami keluarkan adalah tiket menuju mimpi yang lebih besar. Kami ingin UMKM naik kelas, bukan hanya untuk bertahan, tapi untuk bersaing,” ujar Taruna Ikrar.

Menjaga dari Hulu ke Hilir

Pengawasan BPOM ibarat benteng yang melindungi masyarakat. Dari pabrik, gudang, apotek, toko obat, rumah sakit, hingga pasar online semua berada dalam radar pengawasan. Hampir 75 ribu sarana distribusi obat dan jutaan sarana peredaran pangan diawasi, memastikan setiap produk aman, bermanfaat, dan bermutu.

Baca Juga : Menavigasi Masa Depan dengan ATMPs Neuroscience Leadership, Taruna Ikrar Inspirasi Ribuan Dosen dan Wisudawan Universitas YARSI

Dari Desa ke Dunia

Bukan hal mustahil produk buatan desa bisa melanglang buana. Dengan dukungan BPOM, ekspor obat telah menembus Rp10,9 triliun, kosmetik Rp1,26 triliun, dan pangan olahan Rp175 triliun.

Bagi Taruna Ikrar, keberhasilan itu bukan hanya soal angka, tetapi tentang mengangkat martabat bangsa.

“Dari pabrik ke pasar, dari desa ke dunia itulah perjalanan yang kami kawal. Karena setiap produk yang aman adalah wajah Indonesia di mata dunia,” pungkasnya.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda