HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merampungkan total penyaluran kredit pada Maret 2024 sebesar 24% year-on-year (yoy) atau Rp 186,56 triliun dari Rp149,90 triliun pada periode yang sama tahun lalu 2023.
Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN mengatakan kredit tersebut didukung pembiayaan dari PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF)— OTO Group pada akhir Maret 2024 yang menyelesaikan aksi korporasi Bank BTPN.
Kedua perusahaan tersebut telah menyelesaikan akuisisi yang kini menjadi bagian dari Bank BTPN. Bank BTPN secara organik membukukan peningkatan penyaluran kredit di luar OTO Group sebesar 8,5% yoy.
Baca Juga : Laba BTPN Syariah Tumbuh 23 Persen, Pembiayaan Capai Rp9,8 Triliun
Penyeluran kredit tersebur erutama didorong oleh segmen korporasi dan komersial (9%), segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (18%), diikuti oleh segmen Jenius (154%) serta segmen Joint Finance (607%),” jelasnya.
Selanjutnya Henoch menyampaikan, jika aset Bank BTPN pada Maret 2024 tumbuh sebesar 18% yoy, dari Rp204,00 triliun menjadi Rp239,84 triliun pada akhir Maret 2024.
“Bank BTPN akan terus berupaya untuk tidak hanya tumbuh secara finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan publik yang relevan untuk masyarakat dan nasabah kami,” katanya.
Baca Juga : Industri Jasa Keuangan di Pangkep Tumbuh Positif, Penyaluran Kredit Tembus Rp2,19 Triliun
Selain peningkatan kredit, Bank BTPN juga berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik. Rasio gross non-performing loan (NPL) Bank BTPN berada di level 1,83% per akhir Maret 2024, lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,4% pada akhir Februari 2024.
Di tengah kondisi suku bunga yang masih tinggi, pendapatan bunga bersih Bank BTPN naik sebesar 3% yoy menjadi Rp3,02 triliun dari Rp2,94 triliun.
Kenaikan pendapatan bunga bersih yang dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit mendorong kenaikan pendapatan operasional (konsolidasi) sebesar 1% yoy, serta Net Interest Margin (NIM) yang terjaga di level 6,02%.
Baca Juga : OJK Instruksikan Bank Blokir 10.016 Rekening Judi Online
Saldo Current Account & Saving Account (CASA) Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 25% yoy dari Rp39,57 triliun menjadi Rp49,27 triliun pada akhir Maret 2024.
Rasio CASA juga mengalami peningkatan dari 34,0% menjadi 41,0%. Sementara itu, total deposito mengalami penurunan sebesar 8% yoy menjadi Rp71,00 triliun.
Dengan demikian total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN meningkat sebesar 3% yoy dari Rp116,37 triliun pada akhir Maret 2023 menjadi Rp120,27 triliun akhir Maret 2024.
Baca Juga : Kinerja Perbankan dan Pertumbuhan Kredit Tetap Solid di 2025
Bank BTPN dapat menjaga rasio likuiditas dan pendanaan di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 233,6% dan net stable funding ratio (NSFR) 115,7% per 31 Maret 2024.
Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang kuat di angka 27,8%.
Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp544 miliar pada akhir Maret 2024, lebih rendah 32% yoy.
Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan biaya sejalan dengan pertumbuhan volume usaha dan inisiatif-inisiatif yang sedang dikerjakan oleh Bank, lebih tingginya pencadangan kredit seiring dengan pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan serta keputusan perseroan untuk menambah pencadangan kredit sebagai bentuk antisipasi berakhirnya POJK relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024.
Sementara itu, hingga akhir Triwulan I-2024, Jenius dari Bank BTPN berhasil mencatat pertumbuhan positif pada jumlah registered user sebesar 21% menjadi 5,5 juta dari 4,6 juta pada periode sebelumnya.
Total penyaluran kredit (Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit Jenius Visa, Paylater) menunjukkan peningkatan dari Rp1,2 triliun menjadi Rp2,8 triliun. Selain itu, dana pihak ketiga yang dikelola Jenius juga tumbuh sebesar 13% menjadi Rp26,7 triliun.
Pada Januari 2024, Jenius sebagai solusi life finance bagi masyarakat digital-savvy meluncurkan kampanye ‘Think Unthinkable’. Hal ini menegaskan semangat Jenius dalam menghadirkan lebih dari 43 inovasi dan fitur sejak diluncurkan pada 2016 yang membuat Jenius semakin relevan bagi kehidupan masyarakat digital savvy.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
