HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Dialog Penyiaran yang diselenggarakan Harian.news bekerjasama Yayasan Ruang Antara yang rencananya dimulai Pukul 14.00 Wita, Jumat (20/10) molor akibat pemadaman listrik.
Acara dialog penyiaran dengan tema “Peluang dan Tantangan, Optimalisasi Peran dan Fungsi KPID di Era Digitalisasi Media digelar, di Warkop D’K10 di Jl Anggrek VI, Blok H/3 No.5, Panakkukang Jumat (20/10/2023).
Pemadaman listrik mulai terjadi Pukul 13.00 Wita, namun sampai Pukul 14.00 Wita tak kunjung menyala. Sementara pemateri, seperti Rusdin Tompo selaku pemerhati penyiaran yang juga mantan Ketua KPID Sulsel telah hadir.
Baca Juga : Plt Kepala UPT SPF SD Negeri Borong Makassar RDP Dengan Orangtua Siswa
Hingga pukul 14.30 tanda-tanda listrik tak kunjung menyala, hingga semua pemateri, seperti Ketua KPID Sulsel, Irwan Ade Saputra, Anggota Komisi A DPRD Sulsel Dr. Hj. A. Nurhidayati Zainuddin sudah hadir.
Panitia bersama pemilik warkop berusaha mencari solusi dengan meminjam soundsystem bluetooth dan genset. Akhirnya dialog publik yang sudah dihadiri juga peserta dimulai.
Sebelumnya Rusdin Tompo menyampaikan terkait penyiaran tidak bisa dilepaskan dengan listrik. Saat ia menjabat, salahsatu syarat lembaga penyiaran adalah memiliki genset.
Baca Juga : Pengalaman Mengikuti Seleksi Calon Komisioner KPID Sulsel 2007-2010
“Listrik sangat berkaitan penyiaran. Saat kami di KPID untuk memberikan rekomendasi lembaga penyiaran itu wajib memiliki genset, agar siarannya bisa tetap dinonton masyarakat,” kata Rusdin Tompo sesaat sebelum acara dialog.
Sementara Ahmad Syarif, Ketua Panitia dialog saat memberikan sambutan menyampaikan terima kasih kepada seluruh narasumber dan audiens hadir dalam acara perdana dilakukan harian.news yang berkolaborasi juga dengan SMSI Sulsel.
“Selamat datang dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara-saudari semua dalam acara ini,” kata Ahmad mengawali sambutannya.
Baca Juga : Belum Ada UU Perlindungan Anak, LPA Sulawesi Selatan Cetak Buku “Konvensi Hak-Hak Anak”
Ahmad yang juga dosen komunikasi di Unismuh mengatakan era digitalisasi media telah membawa perubahan mendasar dalam cara kita mengonsumsi, memproduksi, dan mendistribusikan informasi.
Perkembangan teknologi telah membuka peluang yang tak terbatas, sekaligus menimbulkan tantangan yang serius dalam pengawasan, regulasi, dan pemantauan media.
“Melalui Dialog Publik ini, kami ingin mengundang semua pihak yang terlibat dalam industri penyiaran dan media, termasuk pemangku kepentingan, regulator, praktisi media, dan masyarakat umum, untuk bersama-sama memahami isu-isu penting yang terkait dengan peran dan fungsi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) di tengah dinamika media saat ini,” kata Ahmad.
Baca Juga : Sri Gusty, Wakil Dekan Pascasarjana Unifa ‘Tak Sabar’ Ingin Terbitkan Buku Puisi Keduanya
Lebih lanjut, KPID memiliki tanggung jawab yang penting dalam memastikan konten media yang sehat, berimbang, dan berkualitas. Sebagai lembaga yang berperan dalam mengatur dan mengawasi penyiaran di tingkat regional, KPID memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan yang muncul akibat perubahan teknologi dan pergeseran perilaku konsumen.
“Kami sangat berharap Dialog Publik ini dapat menjadi wadah yang produktif untuk berbagi pengetahuan, pandangan, dan pengalaman. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk saling belajar, berdiskusi, dan mencari solusi bersama guna memastikan bahwa media di Indonesia tetap menjadi sarana informasi yang bermutu dan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” tutupnya yang sekaligus membuka acara disaksikan Direktur Harian.news, Hasanuddin.
Hadir juga Ketua Timsel KPID Sulsel Suparno, dan moderator acara yang juga Direktur Yayasan Ruang Antara, Mariesa Mariesa Giswandhani.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News