HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar, Achi Soleman tengah berupaya mengoptimalkan inovasi menuju Makassar Metaverse.
Achi mengatakan, setidaknya ada empat inovasi yang telah dikonsepkan, menggunakan bahasa Bugis – Makassar.
Pertama Bacce atau Balla Amma Carradde, dimana inovasi ini merupakan wadah bagi perempuan agar mereka bisa dilindungi dan berdaya di tengah masyarakat.
Baca Juga : Dialog Komnas Perempuan Bersama DP3A Makassar: Cegah Kekerasan hingga Bahas Pemenuhan Hak Kerja
Bacce akan terintegrasi dengan bebrapa layanan di DP3A, termasuk pusat pembelajaran keluarga (Puspaga).
“Jadi selain layanan secara offline, kita juga melalukan pelayanan pencegahan secara online,” katanya, Jumat (2/8/2024).
Program kedua adalah Ammari akronim dari anak Makassar memerangi kekerasan dan bullying.
Baca Juga : Semarak Merah Putih HUT RI ke-79 di Kantor DP3A Kota Makassar
“Gerakan ini nantinya akan menjadikan anak sebagai duta anti bullying di sekolah,” katanya
Ketiga, program sipakkatau atau sistem informasi layanan pengelolan kasus dan perempuan.
Pihaknya akan menerapkan digitalisasi pelayanan perempuan dan anak yang terintegrasi dengan layanan di shelter warga, APH, dan NGO.
Baca Juga : DP3A Paparkan Pencapaian Shelter Pattingalloang di FGD Pertamina
Terakhir, pakkebbu atau penggerak perempuan kepala keluarga, berdaya, dan unggul.
“Kami berharap perempuan kepala keluarga sebagai pelopor pemberdayaan, akan terhubung dengan dinas koperasi. Bagaimana kepala keluarga perempuan harus meningkatkan kapasitasnya dengan terjun ke dunia usaha,” tandasnya.
Penulis: Nursinta
Baca Juga : PT Pertamina Kolaborasi DP3A Kota Makassar Gelar FGD Pendampingan Perempuan
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
