Logo Harian.news

Oleh: Pemred Harian.News, IGA KUMARIMURTI DIWIA

Kesombongan Mematikan Kemanusiaan

Editor : Rasdianah Jumat, 12 April 2024 12:06
ilustrasi. Foto: istock
ilustrasi. Foto: istock

HARIAN.NEWS – Cukup menarik menelaah isi khotbah Idulfitri 1445 H di sebuah masjid komplek perumahan.

Sombong sejatinya merupakan salah satu watak manusia, yang suka mengagungkan diri dan menganggap rendah orang lain. Tidak jarang disertai dengan sifat gemar pamer. Baik tentang karier, tentang pencapaian maupun dalam ibadah.

Contoh ringan, ada seorang bergelar profesor merendahkan pendidikan orang lain di bawahnya dalam perdebatan dengan mempertanyakan sudah berapa banyak buku yang Anda baca. Ahli ibadah juga merasa si paling paripurna tentang agama, dengan ringan mengkafirkan yang berbeda pemahaman.

Baca Juga : Lawatan Idulfitri, Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung 1,5 Jam

Bahkan dikisahkan seorang pasien sampai harus kembali menemui dokter dan meminta namanya di resep dibubuhkan gelar haji dikarenakan ongkos naik haji mahal.

Allah Swt berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong. Janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong lagi membanggakan diri”. (Qs. Lukman : 18).

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR Muslim).

Baca Juga : Momen Silaturahmi Idulfitri, IPPK Prov Sulsel Gelar Halal Bihalal

Kita ketahui semua mahluk di alam semesta diciptakan oleh Allah SWT sesuai dengan kehendak dan keinginan-Nya, untuk saling mengenal dan hanya menganggungkan Allah semata. Ketika kita merasa lebih mulia dari yang lainnya, padahal kemuliaan hanya milik Allah, niscaya kesombongan akan mematikan kemanusiaan.

Peristiwa ini bisa jadi penanda bahwa mahluk yang mulia bisa menjadi hina disebabkan karena kesombongannya, yang dapat menjalar menjadi sifat buruk lain. Iri, dengki, sirik, musyrik, bahkan dendam.

Didapati pada prakteknya, tidak jarang orang menggunakan agama untuk menekan orang lain. Kebaikan yang sejatinya dari Allah Swt, diakuisisi secara sepihak oleh mereka. Membenarkan dan melegitimasi tindakannya yang mengakibatkan penderitaan bagi orang lain.

Baca Juga : Apel Dirangkaikan Halal Bihalal, Dirut PDAM Makassar Semangati Jajaran Pasca Libur Idulfitri

Kekurangan dan kesalahpahaman memahami, agama yang sejatinya hadir untuk kemanusiaan, berubah menjadi alat paling mematikan dan mengerikan dalam menghancurkan kehidupan.

Pemikiran keagamaan adalah hasil ijtihad seorang yang serba terbatas dalam memahami agama yang memang berasal dari Tuhan sehingga hasilnya bisa benar bisa juga salah. Relevan dengan potongan kalimat ayat 83 surah Al-Baqarah (2), wa qulu li anas husna, (dan bertutur katalah yang baik kepada manusia).

Di hari raya ini ternyata kita masih kalah melawan diri sendiri. Astagfirullah hal adziim. Semoga Allah mengampuni, mengentaskan keburukan dan kehinaan dari dalam diri kita, menerima amal ibadah kita, serta kembali fitri aamiin. Selamat Idulfitri 1445 H.

(IGA K)

Baca Juga : Khutbah Prof Budu: Mengabadikan Amalan Ramadhan, yang Menyayat Kesadaran Umat

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda