Logo Harian.news

Koalisi Ojol Nasional Tolak Aksi Demo 20 Mei, Sebut Ada Politisasi Driver

Editor : Redaksi II Selasa, 20 Mei 2025 14:02
Ilustrasi ojek online. (Foto: Ruang Bicara)
Ilustrasi ojek online. (Foto: Ruang Bicara)

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Koalisi Ojol Nasional (KON), yang menaungi 295 komunitas mitra pengemudi ojek online dari berbagai daerah di Indonesia, menyatakan tidak akan ikut serta dalam aksi demonstrasi yang direncanakan pada hari ini, Selasa, 20 Mei 2025.

Ketua Presidium KON, Andi Kristianto, menegaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai bentuk penolakan terhadap upaya politisasi isu-isu ojol oleh kelompok tertentu yang ingin memanfaatkan driver sebagai alat kepentingan politik dan bisnis terselubung.

“Kami melihat ada pihak luar yang coba mendompleng perjuangan driver untuk agenda yang tidak berkaitan dengan kesejahteraan kami. Karena itu, kami putuskan tidak ikut aksi 20 Mei,” tegas Andi melalui siaran tertulisnya.

Baca Juga : Menteri UMKM Dorong Kemitraan Harmonis antara Ojek Online dan Pelaku Usaha Kecil

Ia juga membantah klaim yang menyebutkan bahwa akan ada 500 ribu driver ikut turun ke jalan. Menurutnya, mayoritas pengemudi justru memilih tetap bekerja seperti biasa demi menghidupi keluarga.

“Daripada ikut demo yang arahnya tak jelas, lebih baik kami onbid untuk menafkahi anak istri,” ujarnya.

Andi menekankan bahwa suara para pengemudi hanya bisa diwakili oleh komunitas driver itu sendiri, bukan oleh kelompok yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan dunia ojol.

Baca Juga : Menaker Janji THR Ojol Diberikan Paling Lambat 7 Hari sebelum Lebaran 2025

“Kalau mau bicara soal nasib driver, ajak kami berdialog langsung. Jangan asal klaim atau bicara seolah mewakili kami,” katanya. “Banyak yang mengatasnamakan ojol, padahal mereka bukan bagian dari kami.”

Ia juga mengingatkan bahwa hubungan antara pengemudi dan aplikator bersifat kemitraan, bukan hubungan buruh dan majikan.

Namun, KON tetap mendorong kehadiran regulasi yang memastikan kemitraan ini berjalan secara adil dan melindungi kepentingan driver.

Baca Juga : Jelang Lebaran, Prabowo Umumkan 4 Kebijakan: Harga Tiket Turun hingga THR Ojol

“Kami tidak menuntut diangkat jadi karyawan, tapi kami butuh aturan yang menjamin keadilan dalam relasi kerja ini,” ujarnya.

Menurut KON, solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan pengemudi ojol adalah melalui dialog terbuka dan penyusunan kebijakan yang konkret, bukan aksi jalanan yang berpotensi ditunggangi kepentingan politik.

“Kami lebih memilih advokasi dan perumusan regulasi yang adil. Aksi tanpa arah justru bisa merugikan kami sendiri,” tegas Andi.

Baca Juga : Khusus Perempuan, Besok Fatmawati Rusdi Bagi-bagi Savety Riding Ojol hingga Pelatihan Barista

KON pun mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, aplikator, dan masyarakat sipil, untuk duduk bersama dengan melibatkan komunitas driver secara langsung dalam penyusunan regulasi kemitraan digital yang berkeadilan dan sesuai dengan realitas lapangan.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda