Logo Harian.news

Kuasa Hukum dan ‘GAM’ Kawal Otopsi Kematian Haidir, Supir Tronton Asal Gowa

Editor : Gita Selasa, 16 Agustus 2022 15:00
Kuasa Hukum dan ‘GAM’ Kawal Otopsi Kematian Haidir, Supir Tronton Asal Gowa

MAKASSAR, HARIANEWS.COM – Kantor Hukum HJ Bintang & Partners mendampingi keluarga saat dilakukan proses otopsi jenazah Alm. Haidir (31), Senin (15/8/2022).

Dalam proses otopsi, dilakukan terlebih dahulu pembongkaran makam dekat kediaman korban, Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, sekitar pukul 11.00 Wita kemarin.

Satuan Reskrim Polsek Tamalanrea Makassar bersama Tim Forensik Biddokkes Polda Sulsesl melakukan Proses Otopsi Jenazah.

Baca Juga : Kampung Hilang, Ruang Hidup Tergusur: Kisah Pilu Perempuan Tani di Balik Megaproyek Bendungan Karalloe

Diketahui Alm. Haidir ditemukan tewas di kamar kos, kelurahan parangloe, Kecamatan Tamalare, Kota Makassar pada 8 Juni 2022 lalu.

Langkah pembongkaran makam itu diambil guna mengetahui pasti penyebab kematian korban. Pembongkaran makam dilakukan secara tertutup serta mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian warga tidak diizinkan masuk ke dalam area otopsi.

Keluarga almarhum akhirnya menggunakan jasa advokat dan dibantu oleh beberapa kelompok mahasiswa yang mengawal dugaan kasus pembunuhan almarhum anaknya.

Baca Juga : Deng Ical Kampanyekan DIA di Bontonompo Kampung SYL

Supriadi adalah kuasa hukum orang tua almarhum (korban) atasnama ibu Juniati Deng Tio, tertanggal 1 Agustus 2022.

“Yang bersangkutan telah memberi kewenangan kepada kantor hukum kami untuk membantu menguak misteri kematian anaknya. Upaya yang telah kami lakukan sejauh ini adalah terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian Polsek Tamalanrea dimana kasus ini ditangani, Alhamdulillah dengan koordinasi yang baik, akhirnya proses otopsi (Senin-Red) dilakukan oleh pihak rumah sakit Bhayangkara kota
Makassar,” tuturnya.

“Kami berharap bahwa proses outopsi ini akan memberi petunjuk penyebab kematian almarhum ini bisa terkuak,” ucap Adhi Bintang sapaannya.

Baca Juga : LP3I Tamalanrea Makassar Fokus Kembangkan Soft Skill Mahasiswa untuk Hadapi Dunia Kerja

Sementara Muhammad Aswan sebagai panglima Gerakan Aktivis Mahasiswa (KP-GAM) yang awalnya mengawal kasus ini sehingga dilakukanya otopsi juga hadir saat proses outopsi jenazah almarhum dilakukan.

Aswan berharap bahwa proses outopsi ini dilakukan dengan profesionalisme agar apa yang masih kabur atas penyebab kematian almarhum bisa terungkap.

“Kami berkomitmen akan terus mengawal kasus kematian yang dialami anak ibu Juniati, kami prihatin kepada seorang ibu dan bapak yang terus berjuang atas keyakinan mereka bahwa anaknya tidak bunuh diri melainkan ada penyebab lain atas kematiannya,” ungkap dia.

Baca Juga : Pimpinan DPRD Gowa Resmi Dilantik, Bupati Adnan Harap AKD Segera Terbentuk

“Maka dari itu kami juga menghimbau kepada aparat penegak hukum agar bekerja keras membongkar penyebab kematian dari almarhum,” tutup Aswan.

Diketahui, kematian Hadir Daeng Nojeng, supir tronton asal Kabupaten Gowa, masih memimbulkan misteri.

Hadir ditemukan tewas di kamar kos, Kelurahan Parangloe, Kecamatan Tamalanrea, Makassar pada 8 Juni 2022 lalu.

Kematian Haidir dikabarkan gantung diri karena adanya seutas tali di sekitar lokasi. Juga ada bekas jeratan tali di leher.

Namun, ayah-ibunya Jabbar (70) dan Juniarti (60) menolak dugaan gantung diri itu.

Ia curiga, anak ke enam dari delapan bersaudara itu tewas dibunuh.

Kecurigaan itu, lantaran terdapat luka lebam di wajah dan juga pergelangan tangan kiri diduga patah. **

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news

Follow Social Media Kami

KomentarAnda