HARIAN.NEWS – Kejadian yang memilukan terjadi di Malang, Jawa Timur dimana seorang siswa duduk di kelas 2 SD sempat jatuh koma akibat dugaan dianiaya kakak kelasnya.
Seperti dilansir di cnn, siswa berinisial MW (8) ini dilarikan ke rumah sakit dan tak sadarkan diri.
Ayah korban, Edi Subandi, mengatakan kejadian ini terungkap saat anaknya mengeluh sakit kepala sekitar sepekan yang lalu.
Baca Juga : Yorrys: Perlu Pendekatan Persuasif Penanganan Keamanan di Papua
Edi menyebut, anaknya itu bahkan sampai muntah-muntah dan kejang. Hingga tak bisa pergi ke sekolah.
“Sekitar sore hari itu dia mengeluh pusing enggak ketolong, badan tidak panas, tapi kemudian kejang kejang. Sempat muntah-muntah juga,” kata Edi, Kamis (24/11).
Edi mengatakan bagian belakang kepala anaknya itu juga terdapat benjolan. Ia lalu memeriksakan anaknya ke dokter, dan ternyata hasil rontgen juga menunjukkan ada luka di bagian dada.
Baca Juga : Jangan Lewatkan! Event MTF Market Kembali Hadir di Mal PIPO Makassar
Menurutnya, dugaan kekerasan yang dilakukan kakak kelas korban sudah terjadi sejak MW duduk kelas 1. Ia menduga anaknya itu juga sering dimintai uang oleh para terduga pelaku.
“Dia baru mengaku baru baru ini. Dia enggak pernah cerita sebelumnya,” ucapnya.
Akibat penganiayaan itu, kata Edi, MW juga sempat koma dan dirawat intensif di rumah sakit. Namun kini kondisi anaknya itu berangsur membaik.
Baca Juga : Kepala BKKBN Sulsel Serahkan Rincian DAK BKKBN Senilai 5,36 Milyar Kepada Pemkab Maros
Edi mengaku sudah melaporkan dugaan penganiayaan terhadap anaknya itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang.
“Karena ini sudah fatal, kami laporkan ke PPA Polres Malang. Namun ini saya juga fokus pemulihan anak. Ini urusannya sudah nyawa, jadi kami ikuti aturan yang berlaku,” ucapnya.
Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik membenarkan pihaknya telah menerima laporan tersebut. Saat ini polisi setidaknya sudah memeriksa sejumlah saksi, tujuh di antaranya adalah terduga pelaku.
Baca Juga : Info Pelanggan PDAM Makassar, Tampung Air Sekarang!
“Penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap pihak sekolah dan terduga pelaku,” kata Ahmad.
Penganiayaan itu sendiri, kata dia, terjadi di area Bendungan Sengguruh, Malang, 11 November lalu. Penganiayaan itu diduga dilakukan oleh sekitar 7 orang yang merupakan kakak kelas korban.
“Korban dianiaya di Sengguruh kemudian ditinggal. Lalu seorang kakek mengantar korban pulang ke rumah,” ujar Ahmad.
“Jadi korban dipegangi oleh kakak kakak kelas itu. Kemudian dipukul di bagian dada, kepala hingga dipelintir,” imbuhnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
