Logo Harian.news

Masuk Kawasan Berbahaya, 46 Bangunan Samping Depo Pertamina Jalan Sabutung Ditertibkan

Editor : Rasdianah Selasa, 04 Juni 2024 09:31
Camat Ujung Tanah Amanda Syahwaldi. Foto: dok
Camat Ujung Tanah Amanda Syahwaldi. Foto: dok

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Sedikitnya ada 46 bangunan samping Depo Pertamina Jalan Sabutung ditertibkan Pemerintah Kecamatan Ujung Tanah. Pasalnya, bangunan tersebut berada atau masuk dalam kawasan berbahaya, yang merupakan lokasi arus distribusi bahan bakar.

Camat Ujung Tanah Amanda Syahwaldi menyampaikan, pihaknya telah melakukan sosialisasi penertiban ke penghuni bangunan samping Pertamina.

Berdasarkan data, ada sekira 40-an bangunan berdiri tepat di tembok Depo Pertamina. Selain itu, ada sekira 20-an bangunan di Jalan Kalimantan.

Baca Juga : Helmy Pastikan Proyek Metro Kapsul Tidak Terkendala Pergantian Pemimpin

“Jadi bangunan ini liar, sementara mereka yang tinggal di sana adaji rumahnya. Kemudian, bangunan di Jalan Kalimantan dan Jalan Sabutung yang mau ditertibkan berdiri di atas drainase dan Jalan masuk ke kawasan Pertamina,” ujar Amanda Syahwaldi, Senin (3/6/2024).

Manda, sapaannya, menyampaikan, kondisi bangunan Depo Pertamina di Jalan Sabutung sama di Plumpang, Jakarta. Di mana, Depo Pertamina berpotensi meledak yang bisa mengakibatkan banyak warga meninggal dunia. Mereka yang terlibat di dalamnya menjadi tersangka karena dianggap tidak diperlukan.

“Ini yang kita tidak mau. Mending kita tertibkan sekarang daripada nanti ada kejadian. Kita tidak minta-minta, sehingga kita lebih baik mencegah dari sekarang,” ungkapnya.

Baca Juga : Gelar MIF, Danny Pomanto Ajak Investor Asing Tanam Modal di Makassar

“Lamami sudah saya sampaikan, ini kawasan berbahaya. Kami juga sudah sampaikan surat teguran. Mereka yang tinggal di Jalan Kalimantan memang orang luar, sementara penghuni bangunan di Jalan Sabutung Buntu itu mereka orang Kelurahan Tamala’ba,” tambahnya.

Manda menegaskan, tak ada relokasi usai penertiban bangunan. Sebab, kawasan itu merupakan drainase dan jalan. Dikuatirkan mereka yang tinggal disana akan menambah kesan kumuh.

“Kita hanya mau kembalikan fungsi drainase dan Jalan. Mereka tinggal diatas drainase, kemungkinan BAB nya di situ, nanti tambah kumuh. Kita tidak mau Kecamatan Ujung Tanah semakin kumuh,” tukasnya.

Baca Juga : Baru Diteken, Proyek Metro Kapsul Kota Makassar Target Grounbreking 2027

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news atau Whatsapp 081243114943

Follow Social Media Kami

KomentarAnda