JAKARTA, HARIANEWS.COM – Sebanyak 17 perguruan tinggi atau PT di Indonesia bekerja sama dengan Universiti Utara Malaysia (UUM).
Dari 17 institusi tersebut, lima di antaranya, yaitu Universitas Islam Sultan Agung (Jawa Tengah), Universitas Ahmad Dahlan (Yogyakarta), Universitas Hasanuddin (Sulawesi Selatan), Universitas Mulawarman (Samarinda), dan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, sepakat menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan UUM.
Rektor UUM Prof. Dr. Haim Hilman Abdullah mengungkapkan, kerja sama yang disepakati meliputi aspek penelitian, pengembangan program mobilitas mahasiswa dan staf kedua universitas.
Baca Juga : BAN-PDM Sulsel Gelar Rakorda II 2024, Tingkatkan Kinerja Akreditasi Mutu Pendidikan
Kemudian, berbagi fasilitas dan informasi yang dihasilkan dari penelitian bersama, penyelenggaraan konferensi dan seminar bersama.
Dia menyebutkan, untuk 12 perguruan tinggi lainnya sepakat menandatangani Letter of Statement of Collaboration (LoC) yang digelar di Jakarta pada 24 Juli.
Menurut Haim, penandatanganan secara besar-besaran tersebut, secara tidak langsung menunjukkan kepercayaan terhadap UUM.
Baca Juga : Silang Pendapat Soal Pendidikan, DIA dan Andalan Hati Saling Soroti Kesemrawutan di Sulsel
Oleh karena itu, dia menargetkan kerja sama dengan 50 perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) Indonesia.
“Kami ingin bekerja sama dengan PTN/PTS di Indonesia, makanya kami akan melakukan road to campus bersama-sama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dan Diktiristek,” kata Prof Haim dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (24/7).
Ketua Umum APTISI Dr. Ir. H. M Budi Djatmiko, MSi., MEI., menambahkan pihaknya terus mendorong para mahasiswa dan dosen untuk melanjutkan studi S2 serta S3. UUM memiliki akreditasi internasional yang layak dilirik mahasiswa dan dosen di Indonesia.
Baca Juga : Pj Sekda Kota Makassar dan Australia Indonesia Institute Bahas Kerja Sama Pariwisata dan Pendidikan
“Jumlah PTS di Indonesia ada 4 ribuan. Paling tidak berapa persen bekerja sama dengan UUM,” ujarnya.
Dia mengatakan UUM tidak hanya terakreditasi internasional, tetapi juga biaya kuliahnya murah, bahasanya lebih mudah dipahami WNI.
Begitu juga makanannya lebih bisa dinikmati.
Baca Juga : Rektor Unhas Tekankan Karakter Sultan Hasanuddin kepada Mahasiswa Baru
Prof Budi menjelaskan kerja sama PTS dengan UUM ini merupakan salah satu implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Pada kesempatan sama, Prof Madya Dr. Lily Julienti binti Abu Bakar, selaku pengarah Pusat Alumni UUM mengungkapkan sampai saat ini jumlah lulusannya sekitar 154 ribu. Nah, dari jumlah itu sebanyak 1.530 alumni dari Indonesia.
“Minat pelajar Indonesia tertinggi ke UUM. Saat ini 200 mahasiswa Indonesia kuliah di UUM, makanya kami ingin meningkatkan jumlahnya lewat kerja sama dengan PTN/PTS,” pungkas Prof Haim. **
Baca berita lainnya Harian.news di Google News