HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Terletak di Jalan Balai Kota No. 11, Museum Kota Makassar berdiri megah sebagai saksi bisu perjalanan sejarah kota ini. Bukan tanpa cerita gedung ini megah bergaya eropa, harian.news berkesempatan menyusuri sejarahnya pekan ini.
Gedung berlantai dua dengan arsitektur bergaya Eropa abad ke-17 ini awalnya dibangun pada tahun 1916 oleh pemerintah kolonial Belanda dan berfungsi sebagai kantor walikota pertama Makassar, dikenal sebagai “Gemeente Huis”.
Pada 7 Juni 2000, gedung ini resmi dialihfungsikan menjadi museum atas inisiatif Wali Kota HB Amiruddin Maula, dengan tujuan menyediakan informasi mengenai identitas, sejarah, dan budaya Kota Makassar.
Baca Juga : Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Dipecat PSSI
Museum ini menyimpan lebih dari 560 koleksi bersejarah yang merekam perjalanan Kota Makassar dari masa ke masa. Di antaranya terdapat peta bumi kuno yang digunakan untuk misi perdagangan dan politik di masa lampau, relief potret Ratu Wilhelmina dan Ratu Yuliana, foto-foto peristiwa penting, bangunan bersejarah, peralatan sehari-hari, serta mata uang dari berbagai era.
Selain itu, terdapat bola meriam yang menjadi saksi pertempuran antara Kerajaan Gowa dan Belanda, serta keramik cantik dari Cina dan Jepang yang dibawa oleh pelaut Makassar pada abad ke-14 hingga ke-17.
Untuk meningkatkan aksesibilitas dan pengalaman pengunjung, Museum Kota Makassar telah menyediakan tur virtual yang memungkinkan siapa saja menjelajahi koleksi dan sejarah kota ini secara interaktif dari mana saja.
Baca Juga : Saat Presiden Prabowo Bahas Kekayaan yang Diambil Belanda
Selain itu, museum ini juga aktif mengadakan berbagai pameran dan kegiatan budaya. Salah satunya adalah pameran seni digital imersif Australia bertajuk “Walking Through a Songline” yang dikutip dari makassarkota.co.id ini sukses menarik lebih dari 70.000 pengunjung dalam tiga minggu penyelenggaraannya pada tahun 2023.
Kunjungan ke Museum Kota Makassar dapat dilakukan pada hari Selasa hingga Jumat pukul 09.00-15.00 WITA, serta Sabtu dan Minggu pukul 09.00-13.00 WITA. Museum ini tutup pada hari Senin dan hari raya.
Dengan berbagai koleksi dan program yang ditawarkan, Museum Kota Makassar menjadi destinasi edukatif yang kaya akan informasi sejarah dan budaya, layak dikunjungi oleh siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang perjalanan panjang Kota Makassar.
Baca Juga : Menikmati Suguhan Artefak hingga Seni: Jejak Budaya di Museum Kota Makassar
PENULIS: ANDI RASIKAH AGASYA YURI
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
