HARIAN.NEWS, MAKASSAR — Efisiensi anggaran yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan dan instansi turut berdampak pada industri perhotelan, termasuk di Four Points by Sheraton Makassar.
Marketing Communication Four Points by Sheraton Makassar, Ilham Putra mengatakan bahwa, dampak efesiensi anggaran sangat terlihat pada penggunaan ruang pertemuan (meeting room) dan tingkat hunian kamar.
“Efisiensi anggaran cukup berdampak, namun kami tetap kuat dan adaptif dengan menyusun berbagai strategi. Sampai saat ini, kami masih optimis dan mampu mempertahankan kinerja yang positif,” ungkap saat dikonfirmasi Harian.news via WhatsApp, Senin (28/4/2025).
Baca Juga : PHRI Sulsel Soroti Apartemen Beroperasi Seperti Hotel, Minta Regulasi Tegas
Ilham menjelaskan, tingkat okupansi hotel pada triwulan pertama 2025 cukup bervariasi.
“Kadang bisa mencapai 80 persen, dan kadang turun hingga 30 persen. Tapi saat ini rata-rata okupansi kami stabil di angka 60 persen,” jelasnya.
Untuk mengatasi dampak efisiensi tersebut, pihak manajemen telah merancang strategi komprehensif, tidak hanya dengan memperkuat segmen meeting namun juga menyasar pasar corporate dan Free Independent Traveler (FIT).
Baca Juga : Efisiensi Anggaran, Hotel di Makassar Kehilangan 50 Persen Pasar
Selain itu, sektor pernikahan menjadi salah satu fokus utama.“Kami memiliki ruang serbaguna terbesar yang bisa menampung hingga 5.000 orang. Ini menjadi keunggulan kami dalam menarik lebih banyak event besar, termasuk pernikahan,” ujarnya.
Menjelang bulan Mei 2025, Four Points by Sheraton Makassar juga meluncurkan sejumlah program unggulan, mulai dari promo pernikahan, diskon kamar, hingga penawaran spesial untuk penyewaan ruang pertemuan dengan harga yang kompetitif.
“Kami juga aktif melakukan promosi digital di berbagai platform untuk menjangkau pasar nasional,” tutup Ilham.
Baca Juga : PHRI Sulsel Curhat ke Wali Kota: Okupansi Hotel Anjlok, Pajak Hiburan Mencekik
Baca berita lainnya Harian.news di Google News