HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Perbendaharaan kata tidak melulu diajarkan di bangku sekolah maupun dari KBBI, media turut andil menyebarluaskan. Ada banyak padanan kata, Namun ada dua kata membutuhkan pembiasaan. Terkait situasi negeri terkini.
Kita lebih familiar dengan sebutan Buzzer daripada pendengung, dan Influencer daripada pemengaruh, sehingga padanan kata dalam bahasa Indonesia harus sering diperdengarkan untuk lebih dikenal.
Pendengung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang atau kelompok yang secara sengaja menyebarkan informasi atau opini melalui media sosial atau platform online lainnya, dengan tujuan untuk mempengaruhi opini publik atau mempromosikan suatu agenda tertentu.
Baca Juga : Dampak AI bagi Kaum Minoritas
Konotasi Buzzer atau pendengung dapat memiliki dampak positif atau negatif, tergantung pada konteks dan tujuan mereka. Namun, dalam beberapa kasus, buzzer dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah atau mempromosikan agenda yang tidak etis.
Tujuannyapun dibagikan secara aktif di kanal-kanal media sosial seperti Twitter, Facebook, Tik tok atau Instagram, untuk mempengaruhi opini publik yang bersifat provokatif dan mempromosikan agenda tertentu secara sensasional.
Terdengar memiliki makna yang sama namun pendengung dan pemengaruh sangat berbeda.
 Influencer atau pemengaruh adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi opini, perilaku, atau keputusan orang lain melalui media sosial atau platform online lainnya.
Baca Juga : Memperbaharui Cara Berpikir Kuno
Karakteristiknya, memiliki pengikut yang besar. Memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu, seperti fashion, kecantikan, olahraga, atau teknologi, untuk mempengaruhi opini publik atau mempromosikan produk atau jasa tertentu. Dan dapat meningkatkan kesadaran tentang isu-isu tertentu atau mempromosikan kegiatan sosial.
Pemengaruh juga dapat membuat opini yang salah atau menyesatkan pengikutnya. Dan atau mempromosikan produk yang tidak berkualitas atau tidak sesuai dengan harapan pengikutnya, penipuan yang dibalut dan disemir jadi gaya hidup.
Menambah kosakata bahasa Indonesia memiliki manfaat yang signifikan bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga : Polemik Etika Gaya Koboi Menkeu Purbaya
Meningkatkan kemampuan literasi, komunikasi, pemahaman akademik dan kemampuan berfikir sehingga memudahkan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu, menambah kosakata bahasa Indonesia juga dapat membantu, melestarikan bahasa Indonesia tetap relevan di era modern.
Media memiliki peran penting dalam menambah kosakata, mengenalkan kata-kata baru kepada masyarakat dan mempopulerkan istilah melalui berbagai kanal berita, artikel dan konten-konten lain. Memperkaya wawasan lebih dinamis dan adaftif terhadap perubahan zaman. Membuat tren bahasa seperti penggunaan slang atau istilah-istilah yang sedang populer. ***
Baca Juga : Belum Aman Berkreativitas di Media Sosial
Baca berita lainnya Harian.news di Google News

 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 